Kehilangan Kedua Kaki Saat Mabuk, Wanita Muda Ini Terus Berusaha Mengobarkan Semangat Hidupnya

Ade Sulaeman

Penulis

Mandy yang dalam keadaan mabuk berat lalu terjatuh di lintasan rel kereta api dengan kedua kaki ternyata berada di atas rel dan tak ada seorang pun yang melihatnya.

Intisari-Online.com - Tiga tahun lalu Mandy Horvath (24 tahun) diajak teman prianya untuk minum-minum ke kelab malam Steele City, Kansas, AS.

Ketika merasa sudah agak mabuk dan tidak mau menambah minuman keras lagi serta merasa tidak enak badan Mandy lalu keluar ruangan untuk cari angin serta merokok.

Tapi rupanya akibat pengaruh alkohol para diri Mandy meskipun tidak terlalu banyak meminumnya, telah membuatnya tanpa sadar berjalan makin jauh dari kelab malam dan celakanya menuju lintasan rel kereta api.

(Baca juga: Kirstie Ennis, Pernah Kehilangan Kaki Karena Helikopternya Jatuh Kini Berhasil Mendaki Gunung)

Mandy yang dalam keadaan mabuk berat lalu terjatuh di lintasan rel kereta api dengan kedua kaki ternyata berada di atas rel dan tak ada seorang pun yang melihatnya.

Ketika kereta api pengangkut batu bara melintas kedua kaki Mandy pun remuk terlindas.

Mandy masih aktif naik kuda menggunakan kaki palsu
Tapi Mandy yang masih mabuk dan tak sadarkan diri ternyata belum merasakan apa-apa.

Sewaktu Mandy akhirnya sadar, ia sudah berada di ambulan untuk menuju rumah sakit.

Karena lukanya begitu parah kedua kaki Mandy terpaksa diamputasi sebatas paha.

Perlu waktu berbulan-bulan bagi Mandy untuk pulih dan kemudian hidup dengan kaki palsu serta butuh waktu tiga tahun untuk menyesuaikan diri.

Bagi Mandy setelah menjalani masa rehabilisi fisik dan mentalnya, ternyata tak ada gunanya menyesali kehidupan dirinya yang telah kehilangan kedua kakinya itu.

(Baca juga: Demi Menyelamatkan Ibu yang akan Tertabrak Kereta, Pria Ini Rela Kehilangan Kakinya)

(Baca juga: Rumah Spesial dan Dibagikan Cuma-cuma Ini Didesain Khusus untuk Para Veteran Perang AS yang Kehilangan Kakinya)

Ia tetap bersemangat hidup dan menempa fisiknya dengan cara oleh raga naik kuda, latihan boxing, melanjutkan kuliahnya, dan tetap aktif memberikan dukungan mental dan psikologis kepada orang-orang penyandang disabilitas.

“Ketika saya mengalami kehilangan kaki, itu seperti pesawat yang sedang di-gounded dan tidak boleh terbang. Kini saya telah memiliki kaki lagi, meskipun kaki palsu”, ujar Mandy kepada dailymail.co.uk.

Mandy Horvath
“Saya harus tetap mengobarkan semangat hidup bagi saya sendiri dan bagi orang lain. Saya harus lebih aktif lagi dibandingkan hari kemarin dan harus makin bermanfaat bagi orang lain,” imbuh Mandy dengan penuh optimis.

Artikel Terkait