Inilah 6 Tipe Orang yang Berisiko Terkena Kanker Payudara, Pengecekan Dini adalah Kuncinya

Moh Habib Asyhad

Penulis

Menurut Infodatin Kanker Payudara milik Kemenkes RI yang dirilis tahun 2016 silam, angka kematian wanita akibat kanker payudara di Indonesia mencapai 17 kasus per 100 ribu penduduk.

Intisari-Online.com -Kanker, khususnya kanker payudara, adalah salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.

Menurut Infodatin Kanker Payudara milik Kemenkes RI yang dirilis tahun 2016 silam, angka kematian wanita akibat kanker payudara di Indonesia mencapai 17 kasus per 100 ribu penduduk.

(Baca juga:Miris! Hanya 42 Persen Perempuan yang Tahu Tanda-tanda Kanker Payudara)

Kanker tak pernah pandang bulu. Ia menyerang siapa saja dan kapan saja.

Meski begitu, ada beberapa orang yang memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi daripada yang lainnya.

Penting untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin agar dapat dicegah dan diobati sebelum terlambat.

Lalu, siapa saja yang lebih berisiko?

1. Wanita

Meski pria juga bisa mengalami kanker payudara, wanita pada umumnya perlu lebih waspada karena menjadi seorang perempuan merupakan faktor risiko utama dari kanker payudara.

Pasalnya, hormon estrogen dan progesteron yang bisa meningkatkan pertumbuhan sel kanker payudara ditemukan lebih banyak pada perempuan daripada laki-laki

2. Riwayat keluarga

Seseorang akan lebih berisiko terkena kanker payudara apabila memiliki anggota keluarga seperti nenek, ibu, bibi, atau pun saudara perempuan, yang menjadi penyintas atau penderita kanker payudara.

Jika ada satu orang dari keluarga Anda yang menderita kanker payudara, risiko kanker payudara Anda meningkat hingga dua kali lipat.

Jika ada dua orang dari keluarga yang menderita kanker payudara, risikonya pun ikut bertambah tinggi — bisa hingga tiga sampai lima kali lipat lebih tinggi.

3. Genetik

Sekitar 5% sampai 10% kasus kanker payudara seringnya berasal dari faktor genetik.

Hal ini berkaitan dengan gen BRCA 1 dan BRCA2 – gen manusia yang berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan sel, yang telah mengalami mutasi kemudian diturunkan dari orang tua ke generasi selanjutnya.

Seorang perempuan yang memiliki gen BRCA1 atau BRCA2 yang telah mengalami mutasi, memiliki risiko yang meningkat sebanyak 80% untuk mengalami kanker payudara.

4. Usia

Studi telah menemukan jika seseorang akan lebih berisiko terkena kanker payudara seiring bertambahnya usia.

Sekitar 77% wanita yang didiagnosis menderita penyakit ini setiap tahunnya berusia di atas 50 tahun, dan hampir 50% lainnya berusia 65 tahun atau bahkan lebih tua.

5. Siklus menstruasi dan menopause

Wanita yang mengalami siklus menstruasi lebih awal – di bawah usia 12 tahun, akan berisiko lebih tinggi dikemudian hari.

Faktor risiko ini pun juga akan meningkat pada wanita yang mengalami masa menopause saat mereka berusia lebih dari 55 tahun.

6. Faktor lainnya

Selain faktor yang sudah disebutkan di atas, kanker payudara nyatanya juga berisiko pada gaya hidup seseorang, seperti diet, olahraga, merokok, dan minum alkohol.

(Baca juga:Tapak Dara, Keluarga Kamboja yang Punya Senyawa Sakti Penumpas Kanker Payudara Seharga Rp1,3 Triliun)

Tidak hanya itu, melahirkan di usia lebih dari 30 tahun, penggunaan alat kontrasepsi hormon, dan terapi hormon setelah menopause juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

Adakah cara mencegah risiko kanker payudara?

Faktor risiko kanker payudara seperti riwayat keluarga dan genetik memang tidak bisa diubah. Namun, melakukan perubahan sederhana terkait gaya hidup sedikit banyak bisa menurunkan risiko Anda terkena penyakit fatal ini.

Artikel Terkait