Penulis
Intisari-Online.com -Kim Jong-un yang lahir pada 1982 dan saat ini usianya baru 35 tahun benar-benar sadar, dalam peperangan kekuatan udara sangat menentukan.
Tapi sayangnya kekuatan udara Korea Utara yang seharusnya memiliki keunggulan udara itu, usia pesawat-pesawat tempurnya ternyata lebih tua dari umur si pemimpin sendiri.
(Baca juga:Korea Utara Lagi Gandrung-gandrungnya Uji Coba Bom Hidrogen: Apa sih Bom Hidrogen Itu?)
Saat ini Korut masih memiliki jet tempur Chengdu J-7 buatan China sebanyak 120 unit. Sialnya, usia pesawat itu sudah 51 tahun atau lebih tua 16 tahun dari umur Kim Jong-un.
Jika dirawat dengan baik dan tersedia suku cadangnya, maka Chengdu J-7 masih bisa operasional.
Tapi jika hanya dapat terbang dalam waktu tertentu pesawat-pesawat tua yang di China sendiri sudah di-grounded itu kemungkinan masih bisa terbang hingga Korsel.
Jika pecah Perang Korea, ratusan Chengdu J-7 cukup dimuati bahan peledak lalu terbang hingga Korsel dan kemudian dijatuhkan.
Jadi dalam peperangan fungsi Chengdu adalah sebagai rudal hidup dan bukan jet tempur yang harus bertarung di udara.
Jet tempur tua milik Korut buatan China lainnya adalah Shenyang J-6 yang umurnya 58 tahun.
Jumlah J-6 mencapai 96 unit dan diyakini masih bisa diterbangkan oleh AU Korut, mengingat selama ini Korut juga dikenal sebagai pengguna mobil tua produksi negara-negara Barat dan dalam kondisi terawat baik.
Jika dalam peperangan J-6 difungsikan sebagai rudal hidup seperti pesawat kamikaze, untuk mencapai wilayah Korsel J-6 memang hanya perlu terbang beberapa menit saja.
Jadi yang penting J-6 yang sudah dipenuhi muatan bom bisa take off lalu melesat ke daratan Korsel dan selanjutnya ditabrakkan ke target potensial, misalnya markas militer atau depo amunisi.
Pesawat tua lainnya yang merupakan produksi generasi pertama adalah Shenyang J-5 buatan China yang sudah berumur 61 tahun berjumlah 106 unit dan Sukhoi Su-7 berumur 62 tahun produksi Rusia dengan jumlah 18 unit.
Baik Shenyang J-5 maupun Sukhoi Su-7 di China dan Rusia hanya bisa ditemui di Museum dan sudah tidak diproduksi suku cadangnya.
Maka jika Korut masih bisa menerbangkan kedua jenis pesawat tempur paling tua itu memang mengundang tanda tanya.
(Baca juga:Ingin Pancing Reaksi Korut, Pesawat Pengebom Nuklir AS Tembakan Bom Tiruan di Perbatasan Korea)
Tapi rupanya Korut juga menyadari akan kelemahan kekuatan udaranya, maka memiliki persejataan Nuklir merupakan solusi paling tepat bagi Korut.
Pasalnya negara adikuasa seperti AS pun bisa diancam Korut meggunakan senjata nuklir sehingga AS sendiri sampai kelabakan untuk melakukan antisipasi.