Dua Perlengkapan Militer Terbaru Rusia, Pakaian Pelindung Full Body dan Arloji Antinuklir

Moh Habib Asyhad

Penulis

Menurut Letnan Jenderal Andrey Grigoriec, kepala Advanced Research Foundation, perang di masa depan akan melibatkan operator dan mesin.

Intisari-Online.com -Anda tahu film RoboCop?

Ini adalah film fiksi ilmiah Amerika Serikat yang diputar tahun 2014 lalu.

Film ini menceritakan tentang seorang detektif polisi bernama Alex Murphy yang kehilangan separuh tubuhnya akibat ledakan bom.

(Baca juga:Perkenalkan, Lima Lumba-lumba Tempur Milik Militer Rusia)

Alhasil, Murphy menjadi percobaan perusahaan multinasional OmniCorp untuk menjadi RoboCop, polisi bertubuh separuh robot dan separuh manusia.

Nah, film ini ternyata menginspirasi militer Rusia untuk mempersiapkan peralatan tempur mutakhirnya. Mereka akan menggunakan gaya RoboCop pada anggota militernya.

Oleg Chikarev, wakil kepala senjata Central Research Institute, mengatakan mereka sedang mengerjakan sebuah konsep untuk pakaian tempur masa depan.

Pakaian itu menawarkan keamanan full body, pelindung kaca, dan peralatan radio.

“Kami bekerja sama dengan perusahaan yang mengkhususkan diri dalam berbagai elemen peralatan tempur dan menciptakan pakaian yang bisa membantu tentara kami menjalankan misi mereka di medan perang,” kata Chikarev dilansir express.co.uk.

Menurut Letnan Jenderal Andrey Grigoriec, kepala Advanced Research Foundation, perang di masa depan akan melibatkan operator dan mesin.

“Bukan hanya saling tembak antar tentara saja,” terangnya.

(Baca juga:Peluncur Granat, Senjata Tempur yang Sangat Mematikan tapi Juga Mudah Diselundupkan)

Selain pakaian tempur tersebut, pasukan militer Rusia juga punya perlengkapan canggih lainnya.

Kali ini adalah sebuah arloji yang berteknologi tinggi karena mampu menahan ledakan nuklir.

Rencananya, arloji ini akan ditambahkan ke pakaian tempur militer Rusia tersebut.

“Jika seseorang tentara terkena emisi elektromagentik dari sebuah bom nuklir, arloji tersebut akan terus beroperasi tanpa ada gangguan,” jelas Oleg Faustov, perancangnya dikutip dari livescience.com.

Artikel Terkait