Find Us On Social Media :

18 Tahun Mengabdi, Choirul Huda Meninggalkan Persela Lamongan untuk Selama-lamanya

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 15 Oktober 2017 | 20:00 WIB

Intisari-Online.com - Kabar duka datang dari persepakbolaan Indonesia, khususnya warga Lamongan dan pencinta Persela Lamongan.

Kiper sekaligus pemain paling senior di tim tersebut, Choirul Huda, meninggal sore tadi di RSUD Dokter Soegiri Lamongan, Jawa Timur, setelah bertabrakan dengan salah satu rekannya sendiri.

(Baca juga: Fernando Torres dan Mereka yang Hampir Mati di Lapangan Sepakbola Gara-gara Lidah Tertelan)

Cak Huda, begitu ia biasa disapa penggemarnya, telah berseragam biru-langit Persela Lamongan sejak 1999. Artinya, sudah 18 tahun laki-laki asli Lamongan itu membela Laskar Joko Tingkir.

“Saat dibawa ke RSUD dr Soegiri Lamongan, ia masih bernapas,” ujar Zaki Mubarak, dari pihak rumah sakit, seperti dilaporkan Kompas.com.

Masih menurut Zaki, Choiruk Huda mengalami hypoxia, sebuah keadaan saat jaringan tubuh manusia kekurangan oksigen dengan penyebab banyak hal.

Menurut Zaki, Huda dibawa ke RSUD dr Soegiri dari Stadion Surajaya, Lamongan, arena laga Persela vs Semen Padang, masih bisa bernapas.

Namun, Huda tak lama berselang dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.15 WIB.

Sebelumnya, saat membawa Persela menang 2-0 ketika melawan Semen Padang, Huda tak sadarkan diri karena terlibat benturan dan harus diganti pada menit ke-45.

(Baca juga: Perampokan di Pulomas: Mengenal Hipoksia, Kondisi Kurangnya Pasokan Oksigen bagi Tubuh)

Permintaan terakhir Huda

Sebelumnya, tidak banyak orang punya firasat bakal ditinggal oleh Choirul Huda .

Namun, salah satu bek Persela yang kebetulan juga bermain lawan Semen Padang, Samsul Arifin mengatakan, Huda memang sempat meminta perlengkapan serba-baru jelang laga kontra Semen Padang kepada ofisial.

"Kami tidak memiliki firasat apa pun sebelumnya. Hanya, sebelum pertandingan, dia memang sempat meminta kaos kaki dan perlengkapan lain yang baru kepada Toni (bagian perlengkapan tim Persela)," ujar Samsul, dilaporkan Kompas.com.

"Kami juga tidak menyadari, bahwa itu menjadi permintaan terakhir dia. Semoga semua amal ibadahnya, dapat diterima oleh Allah," kata dia.

Meski tidak ada yang janggal sebelumnya, namun Samsul sempat merasakan hal berbeda dari sosok Choirul Huda dalam pertandingan lawan Semen Padang.

"Saat pertandingan tadi, dia memang terlihat cukup tenang dan sedikit berbeda dari biasanya. Tadi juga aempat bertabrakan dengan saya sebelum dengan Ramon, tapi tidak apa-apa,* tutur Samsul.

Saat ini, baik para pemain, jajaran pelatih, ofisial maupun para pendukung tim Persela, tengah berkumpul di rumah duka di Jalan Basuki Rahmat No.66, Lamongan. Mereka menunggu jelang prosesi pemakaman, guna memberikan penghormatan terakhir bagi sang penjaga gawang.

Selamat jalan, cak!