Find Us On Social Media :

Ketika Galunggung Murka Tahun 1822, Empat Ribu Nyawa Manusia Jadi Tumbal

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 14 Oktober 2017 | 17:00 WIB

Intisari-Online.com – Kalau di tahun 2017 ini, berarti tepat 195 tahun yang lalu.

Ketika itu korban jiwa yang dimintanya lebih besar dari sekarang. Empat ribu jiwa ditelan. Menyimak kembali lembaran-lembaran koran yang sudah lebih dari satu setengah abad tuanya itu, kita mendapat kesan betapa dahsyatnya malapetaka itu.

Tanggal 8 Oktober 1822, lepas tengah hari sekitar pukul dua, Kabupaten Sumedang di Keresidenan Priangan menjadi kancah terjadinya salah sebuah peristiwa alam yang paling mengerikan.

Tidak kurang dari 88 buah desa dan lebih dari 2.000 jiwa menjadi mangsa aliran lava penghancur segala, yang dimuntahkan tiba-tiba oleh Gunung Galunggung di batas Sumedang dan Limbangan, yang belum pernah dikenal sebagai gunung berapi.

(Baca juga: Abu Letusan Kelud Sampai Tasik, Warga Kira dari Galunggung)

Letupan serupa dengan ledakan meriam berat (waktu itu belum ada bom udara dan rudal, jadi hanya bisa dibandingkan dengan meriam saja), tiba-tiba terdengar, lalu terlihat gumpalan asap membubung dari kaki gunung.

Ini dibarengi dengan angin kuat yang menumbangkan rumah dan pohon. Setelah itu, semuanya menjadi gelap gulita.

Selanjutnya, selama tiga jam berikutnya turunlah abu panas dan aliran lahar yang dimuntahkan di daerah sekitarnya sampai radius dua puluh pal (1 pal = 1.500 m) yang melanda, membenam dan membakar rumah, pohon, manusia dan hewan.

Setelah kurang lebih tiga jam cuaca menjadi terang kembali, lalu terjadi hujan pasir dan batu-batu kecil.

Berita musibah ini baru sampai kepada residcn pada pukul sepuluh malam, yang segera berangkat  meninjau daerah yang tertimpa.

Tetapi pada tanggal 14 belum juga dapat dicapai titik-titik rawan, karena sungai-sungai meluap sebab tersumbat bahan erupsi.

Di empat tempat segera didirikan rumah sakit darurat untuk menolong mereka yang lolos dari maut, tetapi cedera.

Juga dilakukan usaha membantu mereka yang mengungsi, antara lain dengan penyediaan makanan.