Penulis
Intisari-Online.com - Sally Jones, telah menjadi buronan yang paling dicari oleh pasukan Inggris serta AS.
Perempuan asal Inggris ini sejak tahun 2013 pergi ke Suriah dan bergabung dengan kelompok militan ISIS
Sally yang kemudian dikenal dengan janda putih (white widow) itu bertugas sebagai perekrut, ahli propaganda dan pencuci otak bagi calon anggota ISIS.
Ketika berangkat ke Suriah dan kemudian bergabung dengan ISIS, Sally juga mengajak anak laki-lakinya, Jojo yang sekarang berumur 12 tahun dan telah menjadi petarung ISIS.
Jojo pernah tampil melalui foto yang menggemparkan dunia karena dia bisa melakukan eksekusi terhadap seorang tawanan ISIS menggunakan pistol sambil tertawa-tawa.
(Baca juga: Upaya ISIS Mengklaim Aksi Penembakan Massal di Las Vegas Mungkin Hanya ‘Basa-basi’)
(Baca juga: ISIS Akhirnya Menyerukan Kaum Perempuan untuk Berperang, Ini Alasannya)
Selama bertahun-tahun pasukan Inggris dan AS berusaha keras menangkap Sally hidup atau mati, tapi ternyata tidak tidak pernah berhasil.
Hal ini diduga berkat kelincahan Sally saat bersembunyi.
Ketika dalam minggu ini pasukan gabungan AS-Inggris, melancarkan serangan bersar-besaran terhadap kubu ISIS di kota Ragga, Suriah, Sally menjadi buruan utama.
Lewat operasi tempur bersandi Operation Inherrent Resolver, para agen rahasia Inggris ingin menangkap Sally sebelum wanita tersebut kembali ke Inggris.
Operation Inherrent Resolver merupakan operasi pungkasan untuk menghabisi kekuatan ISIS di Ragga melalui pengeboman besar-besaran meggunakan jet tempur dan drone Predator bersenjata.
(Baca juga: Video Dirinya Pidato tentang Konflik AS-Korut Beredar, Pimpinan ISIS Al Baghdadi Diklaim Masih Hidup)
(Baca juga:Sadis! Hanya karena Ingin Masuk ISIS, Laki-laki Ini Membunuh Istri di Depan Tiga Anaknya)
Akibat bombardemen dalam skala besar itu, Sally oleh para agen CIA dinyatakan telah tewas pada hari Rabu malam (11/10/2017).
Para agen CIA menyatakan Sally bersama Jojo tewas akibat kendaraan jeep yang akan membawanya keluar dari Ragga telah hancur akibat dihantam rudal Hellfire yang ditembakkan oleh drone Predator.
Namun juru bicara militer Operation Inherent Resolve, Kolonel Ryan Dillon menyatakan belum berani memberikan pernyataan resmi sebelum menemukan mayat Sally dan Jojo.
Selama ini militer AS dan Inggris memang sudah kenyang tipuan ala ISIS.
Pasalnya, tokoh atau petinggi ISIS yang diberitakan sudah tewas ternyata cenderung masih hidup.