Find Us On Social Media :

Impian Mengembalikan Fungsi Adiluhung ‘si Kotak Ajaib’

By Ade Sulaeman, Kamis, 12 Oktober 2017 | 18:40 WIB

Intisari-Online.com - Televisi bagai kotak ajaib yang hadir di kehidupan manusia.

Berangkat dari tahun 1920-an, televisi dikomersialkan secara mendunia.

Indonesia sendiri baru menghadirkan televisi melalui siaran perdana TVRI pada 24 Agustus 1962.

Siaran hitam-putih ini menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta.

Seiring berkembangnya jaman, televisi juga mengikuti perubahan teknologi yang semakin berkembang.

(Baca juga: Untuk Para Orangtua Harap Diperhatikan, Inilah Perbandingan Pengaruh Televisi dan Buku terhadap Otak)

(Baca juga: Tiga Televisi Tertipis yang Akan Dirilis Awal Tahun 2017, Hanya 2,57 mm)

(Baca juga: Bentuknya Semakin Menipis, Akankah Televisi Menghilang di Masa Depan?)

Berawal dari satu stasiun televisi, kini total stasiun televisi di Indonesia sudah terhitung puluhan.

Lembaga peyiaran juga menjadi semakin bebas sejalan dengan kebebasan berpendapat di Indonesia.

Namun dari sana ternyata memunculkan tantangan bagi dunia informasi dan komunikasi itu sendiri.

Konten-konten yang jauh dari nilai kejujuran, mendidik dan tidak dapat dipertanggung jawabkan telah menciderai peran televisi yang juga sebagai media untuk menghibur sekaligus mendidik.

Tiga media televisi berjaringan nasional yaitu PT. Cipta Megaswara Televisi (KOMPAS TV), PT. Net Mediatama Televisi (NET.) dan PT. Metropolitan Televisindo (RTV) sepakat untuk menandatangani pembentukan Perkumpulan Televisi Nasional Indonesia atau dikenal dengan nama Asosiasi Televisi Nasional Indonesia (ATVNI).