Penulis
Intisari-Online.com -Mitos terhadap suara hewan ataupun kedatangannya ke rumah Anda hinga saat ini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Kepercayaan itu sebagai bukti betapa keragaman budaya yang sangat berharga sebagai warisan budaya leluhur kita.
Sayangnya, hewan-hewan yang dipercaya sebagai pembawa mitos sebagian sudah punah.
(Baca juga:Lucu, Ada Robot Bantal Berekor yang Bisa Menggantikan Hewan Peliharaan)
Hanya beberapa saja yang masih tersisa dan masih dipercaya sebagai hewan yang membawa mitos di kalangan masyarakat lokal.
1. Kedasih.
Sejenis burung berkicau tapi jarang sekali terlihat oleh kita. Hanya suaranya saja terdengar sayup-sayup di atas ranting pohon tinggi.
Suara burung ini dipercaya sebagai mitos pertanda ada seseorang yang akan meninggal atau sakit keras di lokasi burung itu berbunyi.
2. Ciang-ciang.
Nama hewan ini bukan berasal dari Cina tapi dari tanah Sunda. Sejenis belalang berukuran besar, sayapnya mirip dengan daun nangka.
Hewan ini dipercaya jika berbunyi menandakan ada karuhun (nenek moyang) kita yang bersedih karena bunyinya pada saat akan turun hujan berbarengan dengan hembusan angin.
3. Kumbang badak bercula.
Kumbang ini sebenarnya pejantan kumbang kelapa. Jika disentuh akan mengeluarkan suara berdesis.
Jika kumbang ini datang ke rumah Anda pada malam hari, menandakan ada orang jahat yang akan menyebar fitnah atau teluh.
(Baca juga:Jutaan Kumbang Menyerbu Pantai Selatan Argentina, Beberapa Orang Menyebutnya sebagai Tanda Hari Kiamat)
4. Kupu-kupu.
Serangga ini salah satu hewan unik yang mengalami metemorfosis, namun kedatangannya ke rumah Anda masih dipercaya sebagai pertanda akan ada tamu.
5. Anjing.
Anjing adalah hewan yang sering dikaitkan dengan mahluk halus. Lolongannya di tengah malam dipercaya sebagai ada mahluk halus di sekitar lokasi tersebut.
Selain anjing, ayam jantan yang berderik di siang hari juga dipercaya sebagai pertanda ada mahluk halus yang lewat.
Mungkin Anda pernah melihat pada saat tengah hari ataupun sekitar pukul 09.00, seekor ayam jantan mengeluarkan suara gurau seperti berbicara sendiri sambil mengamati apa yang dilihatnya.