Bertemu Nick dan Lins, Naturis Belgia yang Melancong Keliling Dunia Sambil Telanjang

Moh Habib Asyhad

Penulis

Salah satu alasan kenapa mereka harus melancong sambil telanjang adalah karena tempat untuk naturis di Belgia sangat terbatas—sebuah pantai dan hanya segelintir klub dan sauna.

Intisari-Online.com --Backpacking. Terkadang itu adalah sebuah petualangan, kadang ia adalah gaya hidup.

Tekanan gaya hidup modern, pekerjaan yang menumpuk, janji yang sulit dihindari, adalah sedikit dari banyaknya alasan kenapa kita ingin melancong.

Tapi, berapa banyak dari kita yang memutuskan melancong keliling dunia … sambil telanjang?

Sedih kedengarannya, jika kita tahu ada pasangan asal Belgia, Lins dan Nick namanya, melakukan itu.

(Baca juga:Setelah Pantai dan Lokasi Perkemahan, Kaum Nudis Prancis Kini Punya Tempat ‘Nongkrong’ di Taman)

Pertemuan Nick dan Lins dengan naturisme bermula sekitar delapan tahun yang lalu—setelah berkecimpung dalam spa telanjang di pertengahan usia 20 tahunan—pasangan itu memutuskan untuk menjadi naturis penuh saat mereka mengunjungi sebuah perkemahan ramai di Luksemburg.

“Sangat ramai, penuh orang, dan bukan yang benar-benar kami cari,” ujar pasangan itu kepada Metro.co.uk. “Di bagian belakang kamp kami melihat bagian naturis yang sepi dan sepi sehingga kami memutuskan untuk mencobanya.”

Dan sejak itu, mereka sepenuhnya menjadi naturis.

Tapi itu tidak membuat mereka puas. Mereka kembali mengemas ransel dan memutuskan berkeliling dunia, dan menulis pengalaman mereka bertelanjang sepanjang perjalanan.

“Kami memulai sebuah blog sekitar sembilan bulan sebelum kami melancong,” ujar mereka. “Alasan utamanya adalah menunjukkan kepada orang-orang bahwa naturisme adalah sesuatu untuk semua orang, tidak untuk sekelompok hippies tua atau penyimpang.”

Salah satu alasan kenapa mereka harus melancong adalah karena tempat untuk naturis di Belgia sangat terbatas—sebuah pantai dan hanya segelintir klub dan sauna.

“Di Belgia, masih ada sedikit tabu untuk menjadi seorang naturis,” kata pasangan itu.

“Organisasi naturis nasional hanya menampung 7.000 anggota—meski statistik tidak resmi menunjukkan bahwa lebih banyak orang menikmati naturisme sekarang tapi hanya pada hari libur atau mereka tak ingin menjadi bagian dari klub.”

Mereka juga mencatat, sejatinya banyak orang Belgia yang memilih menghabiskan waktu dengan bertelanjang tapi menolak disebut naturis atau nudis.

Sejauh ini Nick dan Lins sudah melancong ke beberapa negara Balkan, di mana ketelanjangan begitu diterima. Kecuali: Albania.

Dari sekian banyak perjalanan polos mereka, ada satu kejadian kurang mengenakkan terjadi di Yunani. Ini adalah negara dengan sedikit pantai telanjang resmi, namun naturisme biasanya baik-baik saja selama mau menjauh dari keramaian.

“Kami berdua di pantai dengan hanya beberapa pengunjung lainnya, dan kami berjalan ke ujung dan menanggalkan pakaian. Hampir seketika itu seorang Jerman paruh baya mendekati kami memberikan pidato bahwa nudisme dilarang oleh hukum Yunani.”

Perempuan itu berbaring sekitar 100 dari pasangan Nick-Lins sehingga ia tidak bisa melihat dengan detail.

“Kami bilang kepadanya bahwa kami akan menyelesaikan masalah ini jika polisi datang dan dia pergi begitu saja,” tutur mereka.

(Baca juga:Demi Memprotes Festival Dikejar Banteng, Ratusan Muda-Mudi Ini Tampil Telanjang)

Ke depannya, duo ini akan terus melancong selagi mereka bisa. Dari perjalanan yang telah dilakukan, pasangan ini sudah mendapatkan beberapa teman dengan ide yang sama.

“Tujuan utama kami,” kata Nick dan Lins, “adalah untuk menarik naturisme dari bayang-bayang dan membuat ketelanjangan jauh dari urusan seksual dan lebih diterima.”

Lebih dari itu, mereka ingin bilang pada semua orang, ketelanjangan adalah hal yang menyenangkan untuk dilakukan dan bahwa tidak ada yang perlu malu dengan tubuh kita.

Artikel Terkait