Find Us On Social Media :

Waspadai Sisi Negatif Belanja Online Ini

By Agus Surono, Minggu, 1 Oktober 2017 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com – Maraknya belanja daring tak hanya mematikan mal-mal di perkotaan. Ada bahaya laten yang ternyata patut diwaspadai karena bisa menyerang tubuh kita.

Tapi tentu bukan bahaya laten PKI yang sedang ramai dibicarakan.

Belanja daring memang sangat praktis. Namun terpikirkah ada yang hilang dalam pergeseran dari belanja luring ke belanja daring?

Dengan internet di ujung jari kita, banyak dari kita bahkan tidak perlu lagi meninggalkan rumah untuk melakukan pembelian barang. Nah, kurangnya aktivitas fisik ini bisa berakibat pada kesehatan kita.

Chartered Society of Fisioterapi (CSP) melakukan survei terhadap setidaknya 2.000 orang dewasa Inggris berusia 55 tahun ke atas.

(Baca juga: Senang Belanja Online? Selamat, Anda Bisa Dapatkan Enam Manfaat Ini!)

Hasilnya, 24 persen dari mereka yang berusia di atas 65 mengatakan bahwa mereka tidak pernah melakukan latihan untuk menguatkan otot selama seminggu, sementara 9 persen hanya melakukannya sekali setiap beberapa hari.

Anjuran aktivitas nasional adalah setidaknya melakukan dua macam latihan penguatan seminggu, di samping 150 menit latihan.

Para ahli menyatakan bahwa untuk mereka yang berusia di bawah 64 tahun, mengangkat beban atau membawa belanjaan dapat dimasukkan sebagai bentuk latihan penguatan.

Sementara mereka yang berusia di atas 65 tahun, untuk tetap fit bisa melakukan latihan sederhana seperti tari dan kursi aerobik. Tanpa olahraga apa pun, orang-orang ini berisiko lebih besar mengalami cedera dan terjatuh.

Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), orang tua lebih berisiko terjatuh karena kelemahan otot dan masalah keseimbangan karena sudah tidak aktif bergerak lagi.

Tidak hanya itu saja, satu dari tiga orang dewasa berusia di atas 65 yang tinggal di rumah setidaknya setahun sekali mengalami jatuh. Ini menghabiskan biaya NHS sedikitnya $1 miliar per tahun (sekitar Rp13 triliun), terutama karena patah tulang akibat terjatuh (terutama patah tulang pinggul).

“Menjadi lemah seiring usia bertambah memang tak bisa dihindari,” kata Karen Middleton, chief executive CSP dalam siaran pers.