Find Us On Social Media :

Yogyakarta saat Peristiwa G30S: Aidit Sudah Mendarat, Namun Yogja Akhirnya Selamat Berkat…

By Ade Sulaeman, Rabu, 20 September 2017 | 18:00 WIB

Intisari-Online.com – Dalam bulan April 1965, tepatnya tanggal 12, di rumah Yudopawiro di Madukidul, daerah Boyolali, 12 orang tokoh PKI Jawa Tengah mengadakan rapat rahasia.

Hasil kesimpulannya: PKI akan mendesak Presiden untuk mengadakan open-war dengan Malaysia dan kemudian PKI akan melakukan pengacauan dari dalam.

Selain itu didesakkan pula, agar buruh tani dipersenjatai dan supaya Indonesia makin merapat dengan RRC.

Lagi pula Komunisme supaya disebarluaskan untuk mengubur Pancasila.

Bukan hanya sekali itu tokoh-tokoh PKI mengadakan rapat rahasia.

Yang jelas, pada tanggal 17 Mei di rumah Harjosutomo, lurah Mojosari juga diadakan rapat gelap.

Tetapi betapapun rahasianya, namun ada juga orang luar yang dapat mengetahuinya.

Antara lain polisi Suyoto, yang telah melaporkannya ke Jakarta dalam bulan Mei.

Akan tetapi tak terlihat adanya tanggapan. Sebaliknya suasana masyarakat terasa makin memanas.

Ganyang-mengganyang antara orpol-orpol, ormas-ormas, makin menjadi-jadi, persaingan makin meningkat, aksi-aksi sepihak dengan segala akibatnya semakin memuncak, kerusuhan makin hebat, khususnya di kota besar, seperti Jakarta.

Di awal bulan Agustus 1965 terjadilah peristiwa yang menggemparkan di Jl. Surabaya, yang dikatakan soal perampokan dan mengakibatkan gugurnya pejabat keamanan kepolisian Drs. Fadillah.