Penulis
Intisari-Online.com – Menunggu adalah sebuah kegiatan yang membosankan bagi kebanyakan orang, terutama pada anak-anak.
Anak-anak, apalagi anak balita, akan rewel bila harus menunggu sesuatu atau perhatian dari orangtuanya. Seringkali orangtua mengalami kesulitan untuk mengalihkan perhatian anak dari keharusan menunggu sesuatu.
(Baca juga:Kesabaran Tidak Bisa Diukur dengan Waktu)
Bagaimana cara mengatasi anak agar tidak rewel saat harus menunggu? Lima kiat sederhana yang dikutip dari Brigh Side ini mungkin bisa membantu Anda.
Kiat ini bisa menjadi metode yang dapat membantu Anda mengembangkan kontrol diri dan tidak mati dalam kebosanan, tanpa menggunakan gadget apapun.
5. Visualisasikan waktu
Anak mulai mengembangkan pikiran abstrak pada usia 9 tahun. Sebelum umur tersebut, pikirannya bekerja dalam suatu cara yang lebih konkrit.
Alasan mengapa mungkin sulit bagi mereka untuk mengatakan perbedaan antara 15-45 menit. Untuk menghindari hal itu, gunakan visualisasi atau gambaran waktu kapan saja memungkinkan.
Contohnya, kapan harus belajar, kapan boleh bermain, atau kapan harus tidur. Untuk itu, Anda bisa mewarnai bidang antar angka pada jam dinding dengan warna yang berbeda untuk masing-masing kegiatan tersebut.
4. Ajari anak permainan yang bisa dimainkan sendiri
Ada beberapa alasan mengapa bermain sendiri penting pula untuk anak. Salah satunya adalah dapat menyenangkan diri anak sendiri di mana saja dan kapan saja.
Imajinasi anak tidak terbatas dan permainan sendiri di sini tidak membutuhkan persiapan atau obyek khusus.
Jenis permainan yang salah: smartphone atau tablet menghalangi perkembangan imaginasi dan kreativitas (pembelajaran dan hasil dari game ditetapkan oleh pengembang game itu sendiri).
Jenis permainan yang tepat: puzzle, berburu harta karun, membuat dongeng, bermain peran, dll.
Ada beberapa cara untuk mengajarkan seorang anak bermain secara mandiri. Hasilnya pun akan melebihi semua harapan jika Anda sendiri mengajarinya dengan sabar.
3. Sebuah permainan menyelamatkan diri di tempat umum
Selalu menjadi hal yang membosankan bagi anak untuk menunggu, seperti menunggu datangnya bus atau kereta. Untuk kesempatan ini, ada sebuah cara yang bagus agar perhatian anak teralihkan.
Permainan: Dua peserta membuat sebuah keinginan dan menyepakati sebuah gambaran yang akan mereka lihat pada benda-benda di sekitarnya. Orang yang pertama bisa menghitung 20 atau lebih benda yang sesuai gambaran kesepakatan akan menang.
Contohnya, menghitung jumlah mobil yang lewat selama menunggu sampai bus atau kereta datang.
Trik permainan: Pertama, ini adalah sebuah permainan yang bisa membuat anak ketagihan. Permainan ini juga membolehkan Anda menyesuaikan aturan tergantung usia anak.
Kedua, orangtua tidak perlu ikut serta secara aktif begitu anak menghitung hingga angka 2.
2. Cara sederhana untuk tidak menyela saat orang dewasa berbicara
Anda bisa mengikuti cara yang sederhana dan cerdik dari Allison Hendrix, seorang blogger dan ibu dua anak, dalam tulisannya ‘Interrupt Rule’ yang meledak di dunia maya.
Aturan: Ketika seorang anak ingin mengatakan sesuatu sementara orangtuanya sedang berbicara dengan orang lain, mereka cukup meletakkan tangan mereka pada bagian tangan atau bahu orangtua mereka.
Bila orangtua menyentuh tangan mereka sebagai jawaban, itu artinya anak telah ‘didengarkan’ dan akan segera ditemui secepat mungkin.
Mengapa cara ini bekerja? Dengan melakukan kontak orangtua memperjelas bahwa anak diperlakukan dengan hormat dan tidak diabaikan.
(Baca juga:Sudah Benarkah Cara Kita Mengajari Anak dalam Menghargai dan Mengelola Uang?)
1. Menunggu acara besar
Walaupun anak belajar tidak menyela orang dewasa dan bersenang sendiri, adalah sulit bagi mereka menunggu hari-hari penting, seperti ulangtahun, Lebaran, Natal, atau liburan.
Bagaimana untuk membantunya? Gunakan kalender. Setiap hari sebelum hari ‘H’, tandai kalender dengan kartu kecil berisi harapan atau tugas yang kreatif, tas kecil berisi hadiah, atau kantung permen.
Pilihan-pilihan itu akan menyenangkan untuk anak semua umur. Mereka akan merasa mendapat kejutan sayang.