Intisari-Online.com - Amerika Serikat menghadapi "krisis keamanan nasional" karena supremasi militernya yang bersejarah telah terkikis secara drastis.
Akibatnya, negara ini kemungkinan tidak dapat bertempur lebih dari satu perang pada satu waktu.
Anggapan tersebut merujuk pada laporan kongres yang disiarkan Rabu.
"Keunggulan militer AS tidak lagi terjamin dan implikasinya bagi kepentingan dan keamanan Amerika sangat berat," kata laporan yang dikeluarkan oleh National Defense Strategy Commission tersebut.
Baca Juga : Donald Trump: Arab Saudi Tidak Akan Bertahan Lebih dari 2 Minggu Tanpa Bantuan Militer AS
NDSC sendiri merupakan sebuah badan independen yang dewannya ditunjuk oleh komisi House and Senate Armed Services.
Laporan itu menyimpulkan bahwa Departemen Pertahanan, secara finansial atau strategis, tidak siap untuk melancarkan dua perang sekaligus dan bahkan bisa kalah perang melawan Cina atau Rusia secara individual.
"Militer AS bisa menderita korban yang sangat tinggi dan kehilangan aset modal utama dalam konflik berikutnya," katanya.
Baca Juga : Kisah Anggota Militer AS yang Bergabung dengan ISIS Gara-gara Melihat Video Pembunuhan 5 Jam Sehari
Salah satu ketua komisi, Eric Edelman dan pensiunan Adm. Gary Roughead dijadwalkan untuk memaparkan laporan sebelum keduanya menghadiri komisi Armed Services akhir bulan ini.
Edelman sendiri merupakan wakil menteri pertahanan selama masa kepresidenan George W. Bush. Sementara Roughead merupakan mantan kepala operasi angkatan laut yang menjembatani pemerintahan Bush dan Obama
Johnny Michael, juru bicara Departemen Pertahanan, mengatakan agensi menyambut laporan yang disebutanya sebagai "pengingat gamblang tentang gravitasi masalah ini, dan panggilan untuk bertindak".
Baca Juga : Militer AS Siap Menggempur Suriah, Pasukan Rusia pun Siagakan Su-35 dan Jet Tempur Siluman
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR