Intisari-Online.com - Andrew merasa frustasi saat ia bertemu dengan gurunya, John, dalam obrolan rutin mereka.
“Saya merasa seolah-olah saya tidak memiliki kendali atas hidup saya saat ini. Orangtua saya memberitahu saya satu hal, tapi teman-teman memberitahu hal yang lain. Segalanya terus berubah dan saya tidak yakin apa yang harus saya lakukan selanjutnya.”
John mengangguk dan meninggalkan ruangan untuk sesaat, lalu kembali dengan papan catur. Ia meletakkannya di atas meja di antara mereka dan memberi isyarat kepada Andrew untuk memulai.
(Baca juga: Mengagumi Idola Punya Pengaruh Positif pada Kehidupan Asmara)
“Dalam permainan catur, siapakah Anda?” tanya John.
“Saat ini, saya merasa seperti pion. Saya terbatas dalam gerakan saya dan tidak memiliki banyak kemampuan,” jawab Andrew.
“Siapa yang lebih baik?” tanya John.
“Saya lebih suka menjadi Ratu, tentu saja. Ia bisa bergerak ke segala arah dan merupakan bagian yang paling ditakuti di papan catur.”
“Anda yakin tentang itu?”
“Tentu saja! Bukankah sudah jelas.”
John duduk kembali sejenak dan berkata dengan suara yang tenang namun tegas, “Anda tidak ingin menjadi pion atau Ratu.
Untuk menjadi orang yang Anda inginkan, Anda harus menjadi pemain yang memindahkan barang-barang itu. Berhentilah didorong oleh orang lain dan bertanggung jawab sendiri.
Ada terlalu banyak orang di dunia ini yang hidupnya didominasi oleh keputusan orang lain. Atasan mereka, orangtua mereka, teman sebayanya, media, keputusan pemerintah.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR