Intisari-Online.com – Keriput identik dengan lansia.
Namun bagaimana jika ada seorang wanita berusia 26 tahun dengan kondisi ‘kulit kendor’ yang membuat penampilannya terlihat tua?
Inilah yang terjadi pada Sara Geurts.
Dilansir dati thesun.co.uk, wanita asal Minneapolis, Minnesota ini adalah satu dari 12 orang di dunia yang terkena sindrom Ehlers-Danlos Dermatosparaxis atau EDS.
Sindrom Ehlers-Danlos Dermatosparaxis adalah sekelompok kelainan jaringan ikat genetik.
(Baca juga: Akibat Kelainan Genetika yang Langka, Pemuda Ini Terperangkap Dalam Tubuh Anak-Anak)
Gejalanya bisa meliputi persendian yang longgar, kulit melar, dan pembentukan parut yang tidak normal.
Karena kondisinya ini, Sara terlihat seperti berpuluh-puluh tahun lebih tua.
Kulitnya pucat dan sangat rapuh, serta sendi dan otot yang lemah yang sering membuat dia kesakitan.
Padahal Sara bermimpi ingin menjadi seorang model.
“Saya didiagnosis pada usia 10 tahun. Saat SMA, saya mencoba menutupinya dan tidak ingin orang lain membicarakannya,” cerita Sara.
(Baca juga: Punya Kelainan, Gadis Ini Harus Menunggu Selama 18 Tahun Untuk Bisa Pakai Sepatu Untuk Pertama Kalinya)
“Namun seiring bertambahnya usia, orang bisa melihat dengan jelas.”
“Saya tidak diintimidasi. Keluarga dan teman saya malah sangat mendukung saya. Namun saya membenci kulit saya.”
Lalu ketika usia Sara 22 tahun, ia memutuskan bahwa ia tidak perlu membenci kulitnya. Justru ia menganggap kulitnya merupakan salah satu yang terindah di dunia.
Ia lantas pindah ke Los Angeles dan memulai karir modeling-nya.
“Kulit saya adalah campuran keunikan dan kelangkaan. Seperti bentuk garis dan seni. Sungguh menakjubkan,” terang Sara.