Advertorial
Intisari-Online.com – Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 pada Senin (29/10/2018) pagi masih menjadi headlines news di berbagai media di Indonesia dan luar negeri.
Ada banyak hal yang diperhatikan dalam kecelakaan yang merenggut 189 nyawa ini.
Pertama, Lion Air JT 610 menggunakan pesawat baru dan modern, Boeing 737 Max 8.
Kedua, susahnya penemuan korban dan bangkai pesawat. Pertama karena tubuh korban tidak utuh dan pesawat tenggelam di dasar laut.
Baca Juga : Penyelam Pencari Lion Air JT 610 Ungkap Kondisi dalam Laut: Lumpur Capai 1 Meter
Hingga saat ini, proses evakuasi baik korban, bangkai pesawat, hingga pencarian black box masih dilakukan.
Seperti yang kita tahu, pesawat berbeda dengan jenis transportasi umumnya. Dari jalur, keamanan, hingga tingkat kesulitannya sukar dikerjakan.
Namun sama seperti transportasi lainnya, pesawat tidak 100% aman. Kecelakaan atau jatuh adalah hal yang paling membahayakan.
Tapi coba kita mundur ke belakang dan tidak membicarakan jatuhnya pesawat, kesehatan kita juga bisa bermasalah hanya dengan naik pesawat.
Kok bisa?
Ya, dengan duduk di pesawat selama beberapa jam saja bosa membahayakan kesehatan kita.
Inilah 4 masalah kesehatan dikarenakan naik pesawat, mana yang paling sering terjadi pada Anda?
Baca Juga : Nenek 79 Tahun ini Mengemis Setiap Hari di Stasiun, Eh Ternyata Orang Kaya Raya
1. Flu
Salah satu masalah kesehatan yang paling sering kita alami saat naik pesawat adalah flu.
Menurut Journal of Environmental Health Research pada tahun 2004, flu yang terjadi biasanya disebabkan oleh rendahnya kelembaban di dalam pesawat.
Tidak hanya itu, kecilnya ruang lingkup sirkulasi udara yang membuat virus mudah berpindah ke satu orang dan yang lainnya.
Apalagi di dalam pesawat terdapat berbagai orang dari seluruh dunia.
2. Penggumpalan darah di kaki
Penggumpalan darah di kaki (deep vein thrombosis) adalah salah satu risiko lain saat naik pesawat.
Ingat, di dalam pesawat kita diharuskan duduk lama di kabin yang sempit. Ada perjalanan yang mencapai satu jam.
Namun bagaimana dengan perjalanan hingga 10 jam lebih?
Jika Anda terus duduk, maka penggumpalan darah ini bisa lepas dan berjalan ke paru hingga menyebabkan emboli paru.
Akibat dari masalah ini, beberapa orang bisa terkena obesitas hingga penyakit jantung.
Baca Juga : Irwan Mussry Nikahi Maia Estianty: Ini 7 Alasan Mengapa Duda Terlihat Lebih Menarik!
3. Tuli sementara
Penulis pernah mengalaminya. Saat naik pesawat dari Mekkah ke Singapura, penulis duduk selama sembilan hingga 10 jam di pesawat.
Ketika pesawat mau mendarat, penulis mengalami gangguan pendengaran sementara.
Penulis sama sekali tidak bisa mendengar suara. Sekitar 30 menitan.
Kondisi ini mulai membaik setelah berada di daratan dan banyak minum air.
Diketahui, rata-rata tingkat kebisingan suara saat melakukan perjalanan udara bisa mencapai 110 desibel, menurut The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH).
Padahal batas aman kebisingan suara yang aman adalah 88 desibel dalam waktu 4 hingga 5 jam penerbangan.
Sehingga tidak heran, beberapa orang yang melakukan perjalanan jauh bisa mengalami tuli sementara.
4. Pusing
Di kabin pesawat tidak memiliki banyak oksigen. Walau AC nyala, namun ada ratusan orang di dalam kabin yang berbagi oksigen.
Bahkan semakin tinggi jelajah pesawat, kadar oksigen darah saat di pesawat bisa menurun hingga 93%.
Inilah yang menyebabkan beberapa orang mengalami pusing, kelelehan, hingga sakit kepala.
Cara mengatasinya adalah dengan banyak minum air putih dan menghindari alkohol dan rokok beberapa jam sebelum naik pesawat.
Baca Juga : Cerita Fika Fawzia, Asisten Susi Pudjiastuti yang Sering Kena Marah Bosnya: 'Kamu Pikir Saya Robot?'