Advertorial
Intisari-Online.com – Setelah pengakuan publiknya lewat istagram pribadinya @awkarin akan meninggalkan instagram dan akan menjualnya, Karin Novilda kembali lagi.
Sebuah video ia unggah di akun YouTube-nya berisi cerita tentang masa-masa sulit yang ia lami selama hidupnya.
Karin juga bercerita dirinya pernah depresi dan mengalami gangguan mental atau mental illness.
Karin bahkan mengaku beberapa kali pernah masuk rumah sakit karena percobaan bunuh diri saat dibangku SMA.
Baca Juga : Awkarin Dikabarkan Jual Akun Instagram, Rupanya Begini Cara Mudah Mengetahui Harga Akun Instagram Kita
Bagi Karin yang seorang influencer, kerativitas mungkin menjadi salah satu hal yang harus selalu ia lakukan.
Tetapi sebuah penelitian menunjukkan orang-orang kreatif justru juga cenderung mengidap gangguan mental.
Bagaimana bisa?
Berikut ulasannya seperti dalam artikel Kompas.com berjudul Orang Kreatif Rentan Idap Gangguan Mental, Kok Bisa?
Para peneliti di Swedia tertarik untuk mendalami temuan tentang orang kreatif cenderung mengalami gangguan kesehatan mental.
Rupanya, hasilnya yang telah dilaporkan dalam The British Journal of Psychiatry memang terbukti demikian.
Tim tersebut bekerja dengan mengumpulkan rekam medis 4,5 juta orang di Swedia dari berbagai latar pendidikan.
Namun para peneliti lebih fokus untuk menganalisis catatan kesehatan sampel yang berkuliah di bidang seni.
Hasil menunjukkan, responden yang berkecimpung di industri kreatif 90 persen berpeluang kena skizofrenia pada usia 30-an.
Baca Juga : Arkeolog Berhasil Menemukan Ruangan Rahasia di Bawah Piramida Bulan, Diyakini untuk Ritual
Peneliti pun telah membandingkan itu dengan responden yang berkutat di bidang lain.
Sementara itu, risiko orang kreatif mengidap bipolar yakni 62 persen.
Lalu, ada pula potensi untuk mengalami depresi sebanyak 39 persen bagi insan kreatif.
Bukan Temuan Pertama
Seperti yang disebutkan di awal artikel, studi ini memang bukan yang pertama dalam menyatakan adanya kaitan antara orang kreatif dan peluang gangguan mental.
Pada tahun 2010, ada temuan tentang kesamaan cara berpikir para pasien skizofrenia dan orang kreatif berdasarkan hasil citera otak merea.
Lalu, pada tahun 2015, studi mengatakan bahwa orang kreatif punya kemungkinan lebih besar untuk terserang skizofrenia dan bipolar.
Kenapa Begitu?
Peneliti masih terus menggali mengapa orang memiliki peluang lebih besar untuk mengalami gangguan mental.
Dugaan sementara, keinginan untuk terus berpikir mendapatkan yang terbaik dan terbaru menjadikan emosi para orang kreatif naik turun.
Baca Juga : Unggul di Kamera, Xiaomi Mi Mix 3 Harganya Setara 2 Ponsel Xiaomi Pocophone F1
Dari situ, timbul potensi depresi.
Bipolar sendiri muncul karena orang kreatif umumnya punya energi berlebih dan kehendak yang meletup-letup saat berkarya.
Ada pula faktor genetika yang membuat orang kreatif rentan mengalami gangguan kesehatan mental, begitu kata peneliti utama, James McCabe.
“Kreativitas kerap menelurkan ide yang tak pernah terpikirkan oleh orang lain,” imbuhnya kepada New Scientist, dikutip dari IFL Science, Rabu (9/5/2018).
Baca Juga : Bukan karena Kelaparan, Ini Alasan Toto si Bule Bulgaria Mengais Makanan Sisa di Tong Sampah di Bali