Intisari-Online.com – Mengenalkan anak ke dunia seni peran, bukan berarti ia nanti menjadi aktor atau aktris terkenal. Ada manfaat yang jauh lebih luas dari berlatih seni peran.
Penulis Fajar Aryanto, menuliskannya untuk Intisari edisi September 2017, dengan judul Belajar Akting Tak Harus Main Sinetron.
Menurut Psikolog Estrina Maya, M.Psi, pada tahap perkembangan anak di usia jelang 3 tahun, anak mulai mengembangkan fantasi dan imajinasinya melalui peran yang hendak ditirunya.
“Pada tahap ini, anak senang mengeksplorasi dan mencoba semua hal,” ungkap Estrina. Ketika bermain peran pun, anak akan mengeksplorasi daya khayalnya.
Baca Juga : Berakting Jadi Putri Duyung 'Sungguhan', Wanita Ini Raup Rp620 Juta per Tahun!
Daya khayal atau imajinasi ini merupakan komponen vital dalam perkembangan anak. Vygotsky, pakar psikologi asal Rusia, membahasakan tahap perkembangan bermain anak ini dengan perkemainan simbolik atau pura-pura.
Ada banyak manfaat seni peran bagi tahapan perkembangan anak, di antaranya adalah:
Mengembangkan kepercayaan diri anak
Ketika anak mampu melakoni peran yang dipercayakan pada dirinya, maka ada nada rasa bangga terhadap pencapaiannya tersebut. Itu akan menjadi sumber yang dapat menumbuhkan rasa kepercayaan dirinya.
Melatih anak mengelola emosi
Sebelum tampil di atas panggung, biasanya anak akan dilanda rasa cemas atau panik. Nah, dengan terbiasa ikut teater, maka ia mulai berpikir cara agar bisa menenangkan diri.
Kemampuan ini nantinya akan berguna untuk menghadapi situasi serupa di kehidupan nyata.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR