Intisari-Online.com - Seorang tahanan perang (POW) dibebebaskan dari tahanan Rusia tahun 2000.
Dia tidak dipenjarakan di Afganistan tahun 1980-an, yang merupakan perang yang berhubungan dengan Rusia waktu itu.
Pria itu ditahan di rumah sakit jiwa Soviet sejak PD II.
Nama pria itu adalah Andras Toma dan dia adalah tahanan perang terakhir PD II.
Salah satu senjata yang digunakan Uni Soviet terhadap musuh-musuhnya adalah menempatkan para tahanan perang di rumah sakit jiwa.
Sepanjang 1960-an dan 70-an, rezim menempatkan para pembangkang di rumah sakit jiwa karena sejumlah alasan.
Pertama, untuk menghukum para tahanan.
Kedua, rezim bisa mengatakan kepada publik bahwa tahanan adalah orang gila, sehingga perkataan mereka tidak dipercaya.
Ketiga, banyak pembangkang tunduk pada eksperimen 'psikologis' kasar yang melibatkan obat-obatan, keju listrik, dan perawatan tidak etis lainnya.
Baca Juga : Meski Menang, Bonus Khabib Nurmagomedov Lebih Sedikit dari Conor McGregor, Bahkan Belum Dibayarkan
Source | : | The Vintage News |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR