Intisari-online.com - Hingga saat ini sebagian besar peluru senapan mampu melesat dengan kecepatan antara 0,3 km per detik dan 0,9 km per detik.
Bahkan hal itu diklaim adalah senapan tercepat dan mampu mengatasi efek angin dan gravitasi yang mampu mengubah kecepatan lesatan peluru.
Secara umum memang selama ini masalah gravitasi dan arah angin memang menjadi masalah kecepatan melesatnya peluru senapan.
Namun, ketika peluru secara bertahap melambat dan mulai jatuh vertikal pada tingkat yang dapat diprediksi penembak harus bisa mengimbanginya.
Baca Juga : Wanita Cantik Ini Menang Lotere Rp34 Miliar, Namun Hidupnya Jadi Berantakan dan Uangnya Habis!
Menurut rekaman rekor dunia, capaian tersebut dilakukan oleh dua sniper asal Kanada yang menembak tepat sasaran ISIS di Irak pada 2017 silam.
Para penembak jitu tersebut, ditempatkan di sebuah gedung tinggi dan mengambil bidikan pada 3.773 meter.
Melihat jarak tersebut, penembak harus memperhitungkan efek gravitasi, kecepatan peluru dan kecepatan arah angin ke target, tekanan udara, suhu dan kelembaban, bahkan putaran Bumi.
Peluru itu membutuhkan waktu 7,3 detik untuk mencapai targetnya dan dihitung untuk kehilangan 0,17 km.
Baca Juga : Beruntungnya Frane Selak, Pernah Selamat dari Maut 7 Kali hingga Memenangkan Lotere Rp14 Miliar
Karena masalah itulah perusahaan Lobaev Arms asal Rusia ini menciptakan sebuah senapan yang mampu melesat dengan kecepatan hipersonik.
Mengutip Foxtrot Alpha, senapan tersebut mampu melesat setara dengan 1,9 km per detik atau March 5.83 (5,83 kali kecepatan suara).
Katrid dari senapan ini tidak akan menggunakan mesiu melainkan meledakkan bahan kimia dari komposisi khusus.
Source | : | Foxtrot Alpha |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR