Intisari-Online.com - Kasus pencurian data Facebook oleh firma analis Cambridge Analytica masih segar di ingatan. Lantas, kini muncul insiden baru yang sama mencekamnya.
Sebanyak 50 juta akun Facebook diretas oleh oknum tak bertanggung jawab. Facebook baru mengetahuinya pada Selasa (25/9/2018) lalu.
Hal ini diumumkan Vice President of Product Management Facebook, Guy Rosen, melalui blog resmi sang raksasa jejaring sosial pada Jumat (28/9/2018) kemarin.
“Tim engineer kami menemukan isu keamanan yang berdampak pada 50 juta akun. Kami menanggapi ini dengan serius dan ingin semua orang tahu apa yang terjadi. Kami juga mengambil tindakan cepat untuk melindungi keamanan,” kata dia.
Baca Juga : Jual Baju Bolong-bolong untuk Tempat Gantungan Serba Guna, Wanita Ini Jadi Terkenal dan Banjir Orderan!
3 celah keamanan
Menurut Rosen, peretasan ini dilakukan melalui eksploitasi tiga celah (bug) pada Facebook sejak 2017 lalu.
Yang paling pertama ditemukan adalah celah pada “View As”, yakni fitur privasi untuk melihat seperti apa profil mereka di mata orang lain.
Gara-gara celah ini, peretas kemudian bisa mencuri token akses untuk menguasai akun pengguna.
Baca Juga : Jangan Coba-coba Memanggil Seorang Gadis dengan Sebutan ‘Nona’ di Timor Timur
Token akses ini sifatnya seperti kunci digital yang menjaga pengguna dalam keadaan logged in, sehingga tak perlu berulang kali memasukkan username dan password.
Celah kedua terdapat pada tool pengunggah video pada Facebook, sebagai tindak lanjut dari celah pertama.
Gara-bara celah ini, pengguna terdorong mengunggah video ulang tahun padahal dalam kondisi View As.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR