Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuah komplek pemakaman yang asri dan berada di puncak bukit ini memiliki bangunan yang megah dengan unsur budaya Jawa yang kental.
Komplek pemakaman itu disebut dengan Astana Giri Bangun.
Berlokasi di Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah, suasana asri di Giri Bangun ini ditambah pula dengan sejuknya udara dan kabut tipis yang turun saat hari menjelang sore.
Dalam bangunan pendopo besar di tengah komplek ini, jasad Tien Soeharto dan sang suami, Soeharto disemayamkan.
Baca Juga : Tusuk Konde Bu Tien, Rahasia Kewibawaan Pak Harto yang Perlu 'Ritual' Khusus untuk Mengambilnya
Makam ini juga berada di komplek yang sama dengan Astana Mangadeg, sebuah komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran yang berada di bukit yang lebih tinggi.
Di Astana Mangadeg, ada makam Mangkunegaran I ataui Pangeran Sambernyawa, Mangkunegaran II dan Mangkunegaran III.
Astana Giri Bangun selalu ramai dikunjungi para peziarah yang ingin mendoakan mantan presiden Indonesia itu.
Tak heran, saat hari libur, biasanya banyak bus pariwisata yang datang membawa rombongan peziarah.
Baca Juga : Peringati 70 Tahun ‘Armed Forces Day’, Korea Selatan Akan Gelar Parade Militer
Menurut juru kunci Astana Giri Bangun, banyak pula para calon anggota dewan atau calon pemimpin yang datang berkunjung.
Namun, pengunjung tidak diperkenankan bertingkah sembarangan.
Ada 10 aturan yang harus dipatuhi oleh para pengunjung jika ingin masuk dalam pendopo makam Soeharto.
Baca Juga : Jadi Perdebatan, Misteri Konspirasi Kematian Anggota The Beatles Ini Pernah 'Booming'
1. Semua peziarah wajib membawa surat izin ziarah yang bisa didapatkan setelah mendaftarkan jumlah rombongan dan keperluan datang.
2. Berpakaian pantas dan rapi sesuai kepribadian bangsa.
Pakaian resmi: batik, busana muslim atau seragam organisasi. Tidak boleh berdandan berlebihan atau memakai perhiasan mencolok.
Tidak boleh memakai rok atau celana pendek dan harus melapisi dengan sarung jika datang menggunakan celana pendek.
3. Melepas alas kaki di tangga menuju pendopo makam Soeharto.
4. Tertib dan tenang. Menjaga sopan santun.
5. Menjaga kebersihan di seluruh komplek Astana Giribangun.
6. Dilarang memetik tanaman dan mencoret-coret bangunan.
7. Dilarang memotret di dalam cungkup Argosari (makam Soeharto)
8. Dilarang membawa senjata api, senjata tajam dan minuman keras.
9. Dilarang berjudi dalam bentuk apapun.
10. Dilarang bermalam di komplek Astana Giribangun.
10 aturan ini wajib dipatuhi oleh peziarah dan pelanggar aturan tidak diperkenankan memasuki komplek.
Terbukti dengan 10 peraturan tersebut, komplek makam Soeharto sangat bersih dan tenang meski banyak peziarah.
Saat Anda memasuki pendopo, Anda akan diajak berdoa bersama oleh penjaga makam.
Lantai pendopo dilapisi dengan marmer dingin sehingga di dalam pendopo tidak terasa gerah.
Hanya saja, kunjungan doa ke dalam komplek makam Soeharto ini dibatasi untuk tiap rombongan.
Bagi peziarah yang masih ingin menghabiskan waktu di sini, tersedia pula tempat istirahat yang dilengkapi dengan lantai kosong untuk lesehan dan beberapa meja kayu.
Nah, apakah Anda tertarik mengunjungi makam Soeharto ini?
Baca Juga : Inilah 3 Ibu Kota Negara yang 'Berbahaya' untuk Ditinggali, Salah Satunya di Timur Indonesia