Intisari-Online.com - Karanbir Cheema, yang biasa dipanggil Karan, menderita reaksi alergi yang serius di Greenford, London Barat, tepat sebelum tengah hari pada 28 Juni tahun lalu.
Anak berusia 13 tahun itu sangat alergi terhadap gandum, gluten, semua produk susu, telur dan semua kacang, dia juga penderita asma dan menderita eksim atopik.
Dia mengalami syok anafilaktik di William Perkin Church of England High School di Greenford, dan tidak sadarkan diri sepanjang waktu paramedis berjuang untuk menyelamatkan hidupnya, menurut Pengadilan St Pancras Coroner Cheema.
Hari ini pemeriksaan terkait kematian Karan terdengar lagi dari seorang paramedis bernama Kierin Oppatt, yang pertama kali di tempat kejadian.
Baca Juga : Pria Ini Terpaksa Pakai Topeng Silikon Karena Alergi Sinar Matahari
Dia mengatakan saat sidang bahwa operator 999 diberitahu terkait "reaksi alergi biasa" tetapi ketika ia tiba Karan "terengah-engah" tak berdaya.
Anak muda itu tidak sadarkan diri dan berhenti bernafas tak lama setelah Oppatt dan rekannya tiba.
Oppatt berkata, "Panggilan datang pada pukul 11.40 pagi. Kami tiba di lokasi pada jam 11.47 pagi. Panggilan datang hanya sebagai reaksi alergi."
"Setibanya di tempat kejadian, saya langsung tahu itu mengancam jiwa dan pasien memiliki risiko tinggi pada jantung dan pernafasannya."
"Kami diberitahu oleh staf sekolah bahwa mungkin seseorang telah mengejar pasien dengan keju dan telah melemparkan ke kaosnya, dia memiliki reaksi alergi, dia gatal, kulitnya sangat panas, dan dia mengalami kesulitan bernafas."
Oppatt menambahkan, "Ketika kami tiba, kami melihat Karan tergeletak di lantai dengan para guru di sekelilingnya."
"Dia terengah-engah. Kulitnya memerah dan tampaknya ada gatal."
Source | : | ladbible.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR