Advertorial

Gadis Ini Dijuluki 'Gadis Ular' karena Mengidap Kelainan Genetik, Terpaksa Hidup Mengucilkan Diri di Rumahnya

Moh. Habib Asyhad
Intisari Online
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Kondisi yang langka itu membuat gadis yang masih 13 tahun itu terpaksa harus menjadi pertapa di rumahnya sendiri.
Kondisi yang langka itu membuat gadis yang masih 13 tahun itu terpaksa harus menjadi pertapa di rumahnya sendiri.

Intisari-Online.com– Seorang remaja dijuluki sebagai ‘Gadis Ular’ terpaksa hidup bagai seorang 'pertapa' di rumahnya.

Remaja itu bernama Vedika Gupta (13 tahun) dari Indore, India. Ia mengidap kelainan genetika yang disebutichthyosis.

Penyakit itu membuat kulit jadi mengering dan terlihat bersisik.

“Yang bisa aku lakukan adalah menonton anak-anak seusiaku bermain dan menikmati hidup mereka,” kata Vedika.

Ia menambahkan: “Aku sering bertanya pada diri sendiri mengapa aku dihukum seperti ini oleh Dewa. Dosa apa yang telah aku lakukan hingga menderita seperti ini?”

Baca Juga : Mengidap Sindrom Langka, Kepala Bayi Membesar Hingga 2 Kali Lipat

Ia sudah mengunjungi banyak dokter yang tidak bisa mengurangi penderitaannya.

Remaja itupun hanya bisa melumuri tubuhnya dengan lotion untuk mencegah kulitnya mengering.

Hingga ada berita tentang tentang sebuah pengobatan yang dijalani penderitaichtyosislainnya.

Keluarga Vedika meminta bantuan penggalangan dana untuk mendapatkan terapi yang sama.

Dilansir dariDaily Mail,ada 20 tipeichtyosisyang dapat berpengaruh setidaknya pada kelahiran tiga bayi dalam setahun di Inggris.

Pada Vedika, setiap kali ia keluar maka kulitnya akan mengelupas.

Akibatnya ia tidak bisa keluar dan terkena sinar matahari.

“Setiap kali aku keluar, aku merasakan sensasi terbakar pada kulitku. Kulitku mengelupas dan saat itu akan berdarah,” kata Vedika.

Karena kondisi tersebut, Vedika terpaksa menghabiskan waktunya di rumah saja dengan belajar, melukis, dan menonton televisi sendirian.

Ternyata, kakak Vedika, Sunidhi (20 tahun) juga mengalami penyakit yang sama dan menjadi seorang pertapa.

Baca Juga : Jai Singh, Raja India yang Gunakan Mobil Mewahnya untuk Mengangkut dan Membersihkan Sampah

Ia menghindari pesta-pesta dan acara lainnya karena takut dengan apa yang dikatakan orang.

“Sekarang dia seorang wanita dewasa menyadari penampilannnya, itu sebabnya ia menghindari bergaul, berinteraksi dengan orang-orang atau sekadar berfoto,” kata ibunya Madhuri Gupta.

Setelah pengobatan konvensional gagal mengatasi penyakit putri-putrinya, mereka beralih ke pengobatan alternatif, yang ternyata membuat kondisi mereka jadi semakin parah.

Menurut ibunya, kondisi itu menyakitkan dan memburuk. Kedua gadis itu terus menerus gatal dan sesekali berdarah dari kulit yang terkelupas.

Itu sebabnya, sang ibu menginginkan putri-putrinya tidak menderita lagi.

Mereka sudah putus harapan hingga suatu ketika mendengar tentang Shalini Yadav.

Gadis dari Madhya Pradesh itu mengalami kondisi yang sama seperti Vedika dan Sunidhi.

Menurut Madhuri, gadis itu dibawa ke Spanyol dan menjalani pengobatan dari dokter-dokter di negara itu.

Baca Juga : Ukurannya Besar, Orang-orang Terkejut Melihat 'Benda' Langka Ini Ketika Mendekat

Ia mendapat pengobatan gratis di Regional University Hospital dan Virgen de la Victoria of Malaga.

Pengobatan itu ditanggung oleh kantor berita Newslions, setelah pemiliknya Sanjay Pandey mengetahui kisah gadis tersebut.

Itu sebabnya, keluarga Vendika dan bertanya kepada dokter-dokternya untuk membagi formula pengobatan dengan perusahaan farmasi di India, dan obat itu bisa didapat di India juga.

“Di rumah aku menjaga putri-putriku nyaman, tetapi di sisi lain perjuangan itu terlihat di wajah mereka, aku tidak dapat berbuat apa-apa,” tambah Madhuri.

Sementara menurut Vedika, jika ia bisa mendapat bantuan seperti Shalini, ia dapat menjalani hidup dengan hormat.

“Jika ada pengobatan apapun yang bisa membantu memperbaiki kondisi kulitku 50 persen saja, hal itu bisa membuatku percaya diri,” kata Vedika.

Kini, keluarga Vedika berharap, mereka juga bisa mendapat bantuan pengobatan seperti Shalini Yadav.

Baca Juga : Kekerasan adalah Penghambat Tumbuh-Kembang Bangsa, Bisakah Indonesia Mengatasinya?

Apakahichthyosisitu?

1. Ichthyosis digambarkan sebagai suatu kondisi dimana menyebabkan kulit mengering dan bersisik.

2. Kondisi itu terjadi ketika sel-sel kulit terbentuk lebih cepat dari seharusnya, sehingga menyebabkan menumpuk di kulit dan mengeras.

3. Tidak seperti eksim, ichthyosis terjadi terus menerus dan biasanya terjadi di seluruh tubuh.

4. Pada kebanyakan kasus, penyakit ini adalah keturunan dan muncul ketika lahir.

5. Ichthysosis tidak ada obatnya. Obat mungkin hanya untuk mengurangi kulit bersisik.

6. Pengobatan difokuskan dengan meningkatkan kondisi kulit dan mengurangi ketidaknyamanan.

7. Kulit juga sebaiknya dilembabkan dengan lotion khusus sekurangnya dua kali sehari. (Khena Septawati)

Artikel Terkait