Advertorial

Sedikit Belajar Matematika dan Sains, Beginilah Fakta Pendidikan di Sekolah-sekolah Israel

Afif Khoirul M
Moh. Habib Asyhad
Afif Khoirul M
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-online.com - Setiap negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda-beda untuk itulah mengapa setiap negara memiliki pola pikir yang berbeda.

Salah satunya Israel, sebuah negara di Timur Tengah yang berbatasan dengan Eropa ini memiliki sisitem pendidikan yang berbeda.

Melansir dari Haaretz, sistem pendidikan di Israel mengedepankan lebih banyak studi tentang Yahudi.

Bahkan beberapa pelajaran penting seperti Bahasa Inggris, Matematika, hingga Sains memiliki jumlah minimum untuk diajarkan di sekolah Israel.

Baca Juga : Kisah Nyata Misi Super Rahasia, Anggota Kopassus Diberondong Peluru Teman Sendiri

Sementara pendidikan Yahudi naik tajam hal itulah yang diungkapkan Menteri pendidikan Israel Naftali Bennett.

Hal itu dimaksudkan untuk memperkuat nilai-nilai Yahudi di sekolah-sekolah negeri, termasuk menambah uang yang dialokasikan untuk lembaga pendidikan Yahudi.

Angka-angka anggaran menunjukkan bahwa dibawah Bennett, kementerian telah meningkatkan jumlah jam yang dialokasikan untuk budaya Yahudi di sekolah dasar.

Sementara mengurangi jumlah jam yang mata pelajaran yang tidak penting di sekolah dasar.

Baca Juga : Sam Kucing yang 3 Kali Selamat dari Kapal Tenggelam, Termasuk Saat Digempur Kapal Inggris

Hal itu yang diperlukan untuk mengalokasikan beberapa pelajaran seperti matematika, bahasa Inggris, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hal itu untuk tetap menekan jumlah jam yang dialokasikan untuk pelajaran Alkitab supaya tidak berubah.

Jumlah jam mata pelajaran Yahudi ditingkatkan menjadi 5 jam dalam seminggu dan diajarkan di sekolah dasar nonreleigius dalam satu minggu.

Sedangkan untuk mata pelajaran Alkitab menda-pat jatah hingga 10 jam perminggu, secara total sekolah dasar umum diminta untuk mengajarkan 54 jam dalam seminggu untuk mapel lain.

Baca Juga : Besok Ada Flash Sale Xiaomi Redmi 6A di Blibli, Catat Jam dan Caranya

Sedangkan Alkitab dan Yahudi total memperoleh 14 jam dalam satu minggu penuh.

Hal ini merupakan salah satu upaya Israel untuk membenamkan budaya-budaya Yahudi pada anak-anak Israel sejak dini.

Sedangkan upaya tersebut dituding sebagai doktrinasi terbuka di Israel, namun Naftalli Bannet membantahnya.

Dan menyatakan pendidikan lain juga penting, lebih dari itu penanaman nilai-nilai Yahudi juga perlu dikedepankan.

Baca Juga : Kecelakaan Maut di Sukabumi, Polisi Gunakan Metode Kinematika Untuk Cari Penyebabnya

Artikel Terkait