Advertorial

Bermaksud Kunjungan Pendidikan, Anak Ini Malah Bertemu Ayahnya di dalam Penjara

Adrie Saputra
Adrie Saputra
,
Aulia Dian Permata

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Perjalanan sekolah ke penjara Thailand berubah menjadi reuni memilukan bagi seorang remaja laki-laki ketika dia mengenali salah satu narapidana yang tak lain adalah ayahnya sendiri.

Momen emosional itu terungkap dalam sebuah postingan Facebook yang menyentuh.

Postingan Facebook itu menuliskan kalimat:"Dengan terengah-engah berlari ke dalam pelukan."

Penjara tersebut terletakdi provinsi Rayong, Thailand.

Baca Juga : Seleksi CPNS 2018 Akan Dibuka: Ini Perbedaan PNS dan Pegawai BUMN

Arom Khunmoung, pemimpin tim Jam Banjeud Rayong - sebuah organisasi yang mengatur perjalanan pendidikan dan rekreasi untuk sekolah dan perusahaan - mengatakan dia melihat salah satu dari remaja laki-laki itu dengan sedih berdiri dan menatap seorang tahanan.

Tur dalam penjara itu dimaksudkan untukmengajarkan nilai-nilai moral.

Pimpinan tur tersebut akhirnya melihat air mata mengalir di wajah murid laki-laki itu.

Tepat di depan remaja laki-laki itu, seorang narapidana menatapnya dengan wajah yang juga berlinang air mata.

"Ada apa nak?" tanya Arom kepada murid itu.

Murid itu menjawab, "Guru, itu ayah saya. Saya sangat terkejut [melihatnya]."

Arom yang menggambarkan penjara itu sebagai tempat yang "menyedihkan", mengatakan di Facebook bahwa ketika anak itu diminta untuk berbicara dengan ayahnya, dia awalnya berpikir mungkin itu bukan ide yang bagus.

Namun, dia akhirnya memberanikan diri bertanya kepada sipir apakah dia bolehmenemui ayahnya.

Baca Juga : Dulu Lahir dengan Berat Sama dengan Sekaleng Coca-cola, Begini Kondisi Bayi ini Sekarang

Sipir membolehkannya dia berlari ke ayahnya.

Orang-orangsekitarmulai menangis dengan adegan yang menyentuh, melihat mereka berdua berpelukan.

Ayah dari anak remaja itu membisikkan kalimat menyentuh kepada anaknya, "Aku sangat menyesal, aku merindukanmu."

"Ketika aku meninggalkan tempat ini aku akan menjadi ayah yang baik."

Baca Juga : Nilai Yuan China Lebih Lemah Dibanding Dollar AS, Tapi Malah Menguntungkan! Ini Alasannya

"Kamu juga harus menjadi anak yang baik."

Ayah itu kemudian bertanya kepada putranya, "Apakah kamu malu denganku? Apakah kamu merasa malu jika temanmu melihatku di penjara?"

Putranya menjawab, "Tidak, saya sama sekali tidak malu."

Kemudian, untuk menunjukkan rasa hormat menggunakan gerakan tradisional Thailand, remaja laki-laki itu berlutut di lantai untuk bersujud di kaki ayahnya. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)

Baca Juga : Bangun Ladang Tenaga Surya Terbesar di Dunia, China akan Alami Efek Mengerikan Ini di Masa Depan

Artikel Terkait