Advertorial
Intisari-Online.com -Pedangdut Via Vallen kembali menjadi perbincangan.
Setelah sebelumnya mengenailip sync yang dilakukannya saat upacara pembukaan Asian Games 2018, kali ini mengenai keperawanan.
Loh, kok bisa?
Melalui Instagram Stories, penyanyiofficial theme song Asian Games 2018 tersebut mengaku "gerah" jika dirinya selalu dituduh sudah tidak perawan gara-gara memiliki tubuh "gendut".
Ya, mengenai keperawanan, banyak masyarakat Indonesia yang suka memperbincangkannya.
Meski kadang, yang dibicarakan justru mitos-mitos yang mengarah pada salah kaprah terkait keperawanan.
Setidaknya ada dua hal mitos yang sangat dipercaya oleh sebagian masyarakat padahal sebetulnya salah kaprah.
Hal itu sebagai berikut.
Baca juga:Salah Tempat Duduk di Kereta dan 'Ngeyel' Tidak Mau Pindah, Pria Ini pun Mendapat Imbasnya
1. Perempuan yang cara berjalannya “mengangkang” artinya sudah tidak perawan lagi.
2. Dalam buku In Memoriam karya Rosihan Anwar, tertulis cara Presiden Pertama RI, Soekarno, menentukan mana gadis yang masih perawan dan mana yang tidak.
“Jika kamu tarikeen denkbeeldige recthe li jin(suatu garis imaginer yang lurus) di atas dada si gadis, dari pertengahan lengan yang satu ke lengan yang lain, lalu kamu tentukan pada penglihatan dari luar saja di mana letak puting payudaranya. Jika puting di bawah garis, dia tidak lagi perawan, tapi jika tetap pada garis, dia masih perawan.”
Menanggapi mitos tersebut, Hoshael Waluyo Erlan, M. Psi., psikolog klinis di Jakartamengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang solid untuk mendukung hal itu.
Menurutnya, pemikiran-pemikiran itu justru merendahkan perempuan dan menciptakan stereotip yang negatif.
“Banyaknya mitos mengenai keperawanan seperti itu, mungkin berhubungan dengan bagaimana masyarakat kita memandang seksualitas. Karena keperawanan itu tabu, jadi mereka menciptakan mitos-mitos yang bisa digunakan untuk membuat judgement,” ujar Hoshael.
(Yoyok Prima Maulana)