Advertorial
Intisari-Online.com – Nasib baik masih didapat oleh Ranger Satwa Liar dan Taman Nasional (Perhilitan) Tarmizi Ahmad Japli.
Tarmizi sehari-hari melaksanakan tugasnya menghitung jumlah harimau nasional dengan rekan-rekannya di Taman Negara, Malaysia.
Dikutip dari World of Buzz (27/8/2018), pria berusia 30 tahun ini tergabung dalam kelompok beranggotan 5 orang termasuk dirinya, yang melakukan ekspedisi pada 11 Agustus 2018 lalu.
Kelima orang ini pada waktu hilangnya Tarmizi sedang berjalan kembali ke perkemahan.
BACA JUGA:Bulutangkis Dikembangkan di Inggris Tapi Mengapa Kejuaraan Dunia Selalu Direbut Asia?
Tarmizi dan satu rekan lainnya tertinggal karena mereka harus mengambil kamera untuk penelitian di dekat sungai.
Namun Tarmizi terpisah dari rekan-rekannya yang lain.
Rekan-rekannya kemudian segara melaporkan hilangnya Tarmizi pada pihak berwenang.
Operasi pencarian dan penyelamatan dimulai dua hari kemudian pada tanggal 13 Agustus.
Petugas menjelajahi daerah dekat tempat rekan-rekannya mendirikan kamp selama ekspedisi mereka.
Minggu berlalu, tetapi Tarmizi tidak bisa ditemukan.
Pencerahan didapat, pencarian berakhir dua minggu kemudian ketika Tarmizi ditemukan oleh tim pencari yang terdiri dari 30 orang.
Tarmizi ditemukan sekitar empat kilometer dari kamp pangkalannya, Sabtu malam (25/8/2018) sekitar pukul 15.55 waktu setempat.
"Meskipun jarak antara kamp pangkalan dan korban hanya empat kilometer, kami butuh empat jam untuk menemukannya karena medan berbukit dan tingginya arus sungai," kata wakil kepala polisi Pahang, Datuk Mohd Yusri Hassan Basr.
"Sebelum penyelamatan, unit sayap udara polisi menjelajahi daerah itu tiga kali menggunakan perangkat yang mencari panas tetapi kami tidak dapat menemukan korban karena dedaunan yang tebal." tambahnya.
BACA JUGA:Dikaruniai Bakat Pidato yang 'Menghipnotis', Seperti Inilah Helm Legenda Miltiades
Segera setelah ia ditemukan, Tarmizi dipindahkan ke base camp sebelum diterbangkan ke SMK Clifford, di mana ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Kuala Lipis.
Pada saat Tarmizi menghilang, ia hanya membawa ransel berisi botol air mineral dan cokelat.
Lalu, bagaimana caranya bertahan hidup selama 2 minggu di hutan?
Direktur Jenderal Perhilitan Datuk Abdul Kadir Abu Hashim menjelaskan kepada mStar, setiap ranger dilengkapi dengan pelatihan yang memadai sebelum pergi ke lapangan untuk melakukan penelitian berisiko seperti ini.
“Setiap ranger dilatih untuk situasi seperti ini. Ada tiga pilihan utama yang harus dilakukan oleh rangers ketika mereka tersesat di hutan belantara, tergantung pada situasinya, yaitu untuk tetap tinggal, mundur, atau menemukan sungai," ujarnya.
"Ini yang dilakukan Tarmizi selama dua minggu terakhir sampai akhirnya kami bisa menemukannya." tambahnya.
Tarmizi sendiri ditemukan dalam keadaan sehat hanya mengalami trauma dan kelelahan.