Advertorial
Intisari-Online.com -Setelah menunggu selama 12 tahun, bulutangkis tunggal putra Indonesia akhirnya mendapatkan medali emas Asian Games lagi.
Adalah Jonathan Christie yang menjadi pahlawan.
Selain mempersembahkan emas ke-23 bagi kontingen Indonesia, ia juga menegaskan bahwa Indonesia tak pernah kehabisan talenta bulutangkis terbaiknya.
Di partai final, pemuda kelahiran Jakarta itu mengandaskan pebulutangkis China Taipei, Chou Tien Chen, 21-18, 20-22, 21-15.
Baca juga:Transformasi Jonatan Christie, Dari Bocah Imut Hingga Bikin Histeris Wanita di Asian Games
Sebelum Jojo, dalam 20 tahun terakhir penyelenggaraan (1998, 2002, 2006, 2010, 2014, dan 2018) hanya ada nama Taufik Hidayat yang mewakili Indonesia sebagai peraih medali emas Asian Games.
Laki-laki Bandung itu mempersembahkan emas pada perhelatan Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan, dan Asian Games 2006 di Doha, Qatar.
Di final Busan 2002, Taufik mengalahkan pebulutangkis Korea Selatan Lee Hyun-il 15-7 dan 15-9.
Nah, empat tahun kemudian, di Doha 2006, giliran pebulutangkis andalan China Lin Dan yang menjadi korban keganasannya.
Pebulutangkis yang kini berusia 34 tahun itu harus mengakui keunggulan sejawatnya itu 15-20 dan 21-22.
Tapi sayang, dominasi tunggal putra Indonesia di Asian Games setelah itu seolah-olah tenggelam.
Lin Dan yang pada Doha 2006 menjadi bulan-bulanan Taufik Hidayat mendapat giliran menjadi jagoan di Guangzhou 2010.
Tak hanya pada satu penyelenggaraan, Lin Dan masih menjadi yang terbaik di Incheon 2014.
Lalu di mana tunggal putra Indonesia di dua penyelenggaraan itu?
Pada Guangzhou 2010, Taufik Hidayat yang sudah mulai menua hanya mampu melaju sampai babak perempat final, di mana harus takluk dari pebulutangkis Korea Selatan Park Sung-hwan.
Baca juga:Inilah PV Sindhu, Pebulutangkis India yang Berpenghasilan Rp2 Miliar per Pekan
Sementara di Incheon 2014, capaian terbaik tunggal putra Indonesia hanya sampai babak 16 besar.
Dua wakil Indonesia di babak itu, Ihsan Maulana Mustafa dan Tommy Sugiarto, masing-masing kalah atas Nguyen Tien Minh dan Vietnam dan Wei Nan dari Hong Kong.
Nah, pada Asian Games 2018 inilah, pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia, terutama tunggal putra, kembali unjuk gigi.
Bahkan, hampir saja terjadi all Indonesia final andai saja Anthony Sinisuka Ginting bisa mengalahkan lawannya di babak semifinal.
Lepas dari itu semua, dengan medali emas yang diperoleh Jojo, semoga bulutangkis Indonesia, terutama tunggal putra yang selama bertahun-tahun menjadi andalan utama, semakin di depan.