Advertorial
Intisari-Online.com - Jika sebuah pesawat terbang sampai mengalami kecelakaan penyebabnya selalu kompleks dan saling berkaitan.
Pesawat terbang khususnya komersil dioperasikan oleh regulator melalui sistem manajemen tertentu.
Para regulator harus paham betul dunia penerbangan terutama prosedur keselamatan terbang.
Oleh karena itu para personel yang berada di tingkat manajemen sebaiknya ada yang mantan pilot.
Bukan para birokrat yang tidak pernah memiliki pengalaman menerbangkan pesawat.
Dalam tingkat menajemen semua penerbangan dikendalikan secara disiplin mulai dari jadwal pemeliharaan pesawat, kondisi SDM pilotnya, pengaturan jam terbang para pilot, kebijakan penggunaan BBM, pengaturan rute penerbangan, manajemen pesawat ketika berada di bandara dan lainnya.
Manajemen juga bertanggung jawab terhadap kontrol pesawat sebelum terbang, saat terbang, dan sesudah terbang.
Misalnya sebelum terbang sudah ada brifing, cek kesehatan pilot, informasi mutakhir cuaca, kelaikan pesawat terbang, kondisi bahan bakar, muatan kargo, dan lainnya.
Para pilot sendiri akan membuat catatan secara tertib menggunakan log book-nya yang memberi informasi segala sesuatu pasca penerbangan sehingga kondisi kelaikan terbang baik pesawat maupun pilotnya selalu terpantau.
Jika terjadi kecelakaan pesawat untuk menentukan apa penyebabnya sebenarnya membutuhkan waktu minimal enam bulan.
Pasalnya banyak tahapan yang harus dilakukan oleh tim investigasi untuk menentukan penyebab kecelakaan.
Investigasi juga dilakukan terhadap semua faktor seperti manajemen, kelaikan pesawat, kondisi pilot, cuaca, dan lainnya.
Hasil investigasi dalam kecelakaan pesawat terbang juga tidak bertujuan menyalahkan pihak tertentu.
Tapi untuk mencegah agar kecelakaan serupa tidak terulang lagi.