Advertorial
Intisari-online.com - Keterbatasan uang menjadi permasalahan yang hampir dialami setiap orang di dunia ini.
Hal itulah yang dialami oleh pasangan suami-istri asal Sinchuan, China.
Sang suami, Liang Yujia, dan Istrinya, Chen Lanqin, sepakat untuk "menjual" putrinya untuk mencari tambahan biaya.
Akibatnya, hal itu memicu kemarahan publik setelah foto-fotonya beredar, banyak orang mengecem tindakan yang dilakukan Liang.
Baca Juga : Diguncang Gempa Lombok Rumah Adat Sasak Tetap Berdiri Kokoh, Ternyata Ini Rahasianya
Orang-orang menyebut tindakan yang dilakukannya itu dianggap sebagai perdagangan manusia yang dilakukan secara terang-terangan.
Selain dikecam, tindakan itu juga dianggap bias gender karena lebih memilih untuk merawat putranya daripada putrinya.
Meski tindakannya terlihat kejam, rupanya ada alasan memilukan di baliknya.
Dilansir dari South China Morning Post, kisahnya bermula ketika anak lelakinya yang berusia empat tahun didiagnosis menderita leukemia akut pada Juli 2018.
Baca Juga :Ingin Modifikasi Baju Bekas Jadi Perabot Rumah Tangga? Ini 5 Cara Mudahnya!
Keterbatasan dana menjadi alasan utama mengapa Liang nekat menjual anak gadisnya tersebut.
Anak lelaki yang berusia empat tahun ini adalah saudara kembar dari anak gadis yang ditawarkan oleh sang ayah.
Sebelumnya Liang juga sudah mengumpulkan sekitar 90 ribu yuan (sekitar Rp191 Juta) dalam donasi melalui situscrowdfunding, Aixinchou, Shudi Chou dan Chunyu Chou.Namun, biaya yang terkumpul tidaklah cukup, untuk itulah sang ayah nekat menjual putrinya untuk mengibati putranya.
Sementara mereka masih butuh uang dengan jumlah banyak yaitu sekitar 500 ribu hingga 600 ribu yuan (sekitar Rp1-1,3 miliar).
Meski tindaknnya memicu kemarahan publik, sang ayah menyangkalnya dan mengatakan ia menawarkan putrinya hanya untuk menarik perhatian publik.
Lebih dari itu, Liang hanya berusaha mengumpulkan biaya lebih dan berharap caranya tersebut akan menarik perhatian publik.
Liang juga mengatakan, ia tidak berharap orang-orang akan benar-benar tertarik untuk membeli putrinya.
Meski menerima kecaman dan hujatan yang dilemparkan oleh publik, Liang tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa mengatakan:
"Saya benar-benar menyesal melakukannya sekarang, tetapi kami kehabisan opsi pada waktu itu. Kami sangat cemas karena tidak dapat menemukan cukup uang, jadi kami datang dengan ide ini."
Selain itu, untuk mengumpulkan dana lebih, Liang juga mempertimbangkan untuk menjual rumah mereka.