Advertorial
Intisari-Online.com – China menyanggah laporan yang dilontarkan Amerika Serikat (AS) soal mereka menggelar latihan untuk menyerang fasilitas mereka di Pasifik.
Dalam laporan yang dikeluarkan Kamis (16/8/2018), Pentagon menyebut pesawat pembom China melakukan latihan untuk mengembangkan kemampuan menyerang target jarak jauh.
Sepanjang tiga tahun terakhir, militer China secara cepat memperluas jangkauan operasional bomber mereka dengan terbang di kawasan regional kunci.
"Sepertinya, mereka (China) berlatih untuk menyerang infrastruktur AS dan sekutunya yang berada di Pasifik," jelas Pentagon.
Baca juga:Demi Incar Turki, China Gertak Amerika dan Pamerkan Pesawat Pembom Nuklir Terbarunya
Agustus 2017, enam pembom H-6K dilaporkan terbang ke Selat Miyako, barat daya Jepang, dan untuk pertama kalinya berbelok ke Okinawa, markas 47.000 pasukan AS.
"Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) bisa jadi sedang mendemonstrasikan kemampuan menyerang pangkalan kami di barat Samudra Pasifik, termasuk Guam," jelas Pentagon.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, dilansir AFP Sabtu (19/8/2018), menyebut laporan yang dikeluarkan Pentagon lancang dan tak bertanggung jawab.
Pembangunan militer, kata Lu, merupakan bentuk pertahanan yang dilayangkan China untuk menjamin keamanan teritorialnya.
"Kami mendesak pihak AS untuk mulai menanggalkan laporan mereka yang kedaluarsa, tidak berbasis data, yang selalu disajikan dari tahun ke tahun," tegas Lu.
China sudah mulai melakukan modernisasi pada angkatan bersenjatanya. Negeri "Panda" menargetkan menjadi militer kelas dunia 2050 mendatang.
Pada 2017, dilaporkan Beijing menganggarkan dana pertahanan hingga 190 miliar dolar AS (Rp 2.773 triliun).
Bujet militer itu jauh jika dibandingkan dengan yang dianggarkan AS sebesar 700 miliar dolar AS (Rp 10.218 triliun). (Ardi Priyatno Utomo)
(Artikel ini telah tayang dikompas.com dengan judul "China Sebut Laporan Pentagon soal Ancaman Serangan Sudah Kedaluarsa”)
Baca juga:Tak Hanya Jokowi dengan Moge-nya, Anak Pramuka Ini Juga Jadi Perbincangan Hangat Netizen