Intisari-online.com - Kisah perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran seorang perwira tinggi Angkatan Laut Jepang bernama Laksamana Muda Tadashi Maeda.
Ia dianggap berjasa menyelamatkan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Pada perayaan kemerdekaan 17 Agustus 1977, Pemerintah Indonesia menganugerahkan bintang jasa kepada Laksamana Maeda.
Penganugerahan itu disampaikan langsung oleh Duta Besar RI di Tokyo, Witono.
Baca Juga : Kisah Pilu Hasni Gadis yang Disekap Dukun Tua Selama 15 Tahun Untuk Dijadikan Tumbal
Lantas, apa peran Maeda sehingga ia disebut berjasa bagi Indonesia? Apa yang membuat Maeda justru mendorong Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan?
Menteri Luar Negeri pertama RI Ahmad Subardjo memiliki kenangan tersendiri dengan sosok Maeda. Dalam tulisannya berjudul In Memoriam Laksamana Tadashi Maeda, Subardjo menyebut Maeda memiliki sifat samurai yang rela berkorban demi rakyat Indonesia.
Kenangan tersebut ia tulis setelah mendengar kabar wafatnya Maeda pada 14 Desember 1977.
"Pada detik-detik terpenting dalam melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Laksamana Maeda menunjukkan sifat samurai Jepang, yang mengorbankan diri dengan rela demi tercapainya cita-cita luhur dari rakyat Indonesia, yakni Indonesia merdeka," tulis Subardjo, seperti dikutip dari buku Seputar Proklamasi Kemerdekaan: Kesaksiaan, Penyiaran dan Keterlibatan Jepang, terbitan KOMPAS.
Baca Juga : Meski Berusia 3000 Tahun, Pedang dari Zaman Perunggu Ini Ditemukan dalam Kondisi Masih Tajam
Menurut Subardjo, Maeda pernah mendesak pimpinan Angkatan Laut Jepang Laksamana Shibata agar mengambil kebijakan yang menyimpang dari perintah Sekutu, yakni membiarkan Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Akibatnya, angkatan perang Jepang wajib tunduk terhadap segala perintah Komando Angkatan Perang Sekutu, khususnya untuk mempertahankan status quo.
Sekutu melarang Jepang mengubah keadaan di wilayah Indonesia, baik di bidang administrasi maupun di bidang politik.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR