Advertorial

Kisah Supriadi, Dulu Pernah Ditipu Hingga Tak Bisa Makan, Kini Jadi Pahlawan Timnas di Piala AFF U-16

Aulia Dian Permata
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Kemenangan tim nasional Indonesia dalam ajang bergengsi AFF CUP U-16 sangat membanggakan bagi seluruh masyarakat.

Apalagi jika kita melihat para punggawa timnas yang masih berusia sangat muda tapi semua sudah punya mental juara.

Salah satu bintang baru sepakbola Indonesia yang jadi sorotan dalam Piala AFF U-16 tahun 2018 kali ini adalah Muhammad Supriadi.

Kehebatan Supriadi dalam menembus pertahanan lawan menjadi senjata utama Garuda Muda dalam perjalanan menuju gelar juara ini.

Baca Juga:Jakarta Diprediksi Jadi Kota Pertama di Dunia yang akan Tenggelam, Begini Penjelasannya

Komentator pertandingan, Valentino 'Jebret' Simanjuntak hampir selalu menyebut nama Supriadi karena pemain muda ini bisa berlari dari belakang hingga ke depan lalu melesat lagi ke belakang.

Supriadi ada di mana-mana seolah tak punya rasa lelah.

Namun siapa sangka, perjalanan Supriadi hingga akhirnya bisa memperkuat timnas penuh dengan aral yang melintang.

Supriadi kecil sering menemani ibunya, Kalsum berjualan es di pinggir lapangan Rungkut, Surabaya.

Baca Juga:Dengan Wajah Nyaris Hancur karena Tertembak, Sniper Ini Tembak Mati Lebih dari 700 Pasukan Musuh

Setelah selesai membantu ibundanya, Supri kecil pasti akan bermain sepakbola di lapangan itu.

Melihat bakat Supri, Kalsum kemudian mendaftarkan putranya ke Rungkut FC hingga terpilih mengikuti sebuah turnamen.

Saat itu, Supri harus membayar Rp700 ribu agar bisa berangkat turnamen. Supri sadar ibunya tak punya banyak uang, dia pun membantu sang ibu berjualan es lagi.

Uang yang terkumpul digunakan Supri untuk berangkat turnamen, dan itu menjadi salah satu jalan awal bagi Supri menuju dunia sepakbola profesional.

Baca Juga:Tidur dengan Kipas Angin Menyala Semalaman Dinyatakan Berbahaya, Ini Faktanya

Dia kemudian ditawari oleh seseorang yang mengaku sebagai pencari bakat atlet muda dengan syarat menyetorkan uang Rp1,8 juta.

Supri lantas diajak ke Jakarta, tapi ternyata dia hanya ditipu.

Nasibnya di ibu kota sangat jadi terkatung-katung dan telantar.

Untuk makan saja dia tak sanggup. Supri harus menjual sepatu dan bajunya agar bisa bertahan hidup.

Saat itulah dia diajak bergabung dengan sekolah sepak bola Bina Taruna. Kebutuhan hidup dan sekolah sepak bola semua ditanggung oleh Bina Taruna.

Perjalanan panjang Supriadi berbuah manis.

Pemain muda ini berhasil menembus seleksi dan bahkan dipercaya mengisi tim utama Timnas Indonesia U-16 asuhan Fachri Husaini.

Saat ini Supri malah jadi idola baru dan pemain andalan untuk timnas Indonesia.

Kerja keras yang dibayar lunas, ya Supriadi!

Baca Juga:Bukan Lemah Jantung, Ini Alasan Sebenarnya Tangan Anda Selalu Berkeringat dan Basah

Artikel Terkait