Advertorial
Intisari-Online.com – Membicarkan tentang Gunung Everest, apa yang ada dibenak Anda?
Pasti sebuah gunung yang tinggi dan diselimuti salju.
Ya, Gunung Everest memanglah gunung tertinggi di dunia dan bagian puncaknya dan beberapa area diselimuti saju yang berwarna putih.
Karena dua pesonanya ini, Gunung Everest menjadi salah satu destinasi wisata bagi seluruh orang di dunia.
Baca juga:Sampah Capai 140.000 Kg, Gunung Everest Disebut Sebagai Tempat Pembuangan Sampah Terbesar di Dunia
Masalahnya adalah ketika orang-orang berbondong-bondong datang ke Gunung Everest, mereka meninggalnya banyak masalah.
Dan masalah terbesar adalah sampah.
Baru-baru ini, sebuah foto telah beredar di media sosial bahwa Gunung Everest yang harusnya tertutupi salju berubah menjadi tertutupi sampah.
Ahli geologi pegunungan, Alton Byers, mengatakan ada banyak sampah yang dibakar dan dikubur.
"Selama beberapa dekade, publisitas selalu berfokus pada sampah di base camp Everest,” kata Byers.
“Sampah yang dimaksud ada berton-ton plastik, kaleng bir, botol wiski, wadah makanan baja, dan limbah padat lainnya yang diimpor pemilik pondok.”
Baca juga:Hebat! Walau Kedua Kakinya Diamputasi, Pria 69 Tahun Ini Berhasil Mendaki Puncak Gunung Everest
“Padahal sampah-sampai seperti itu hampir ada di seluruh area gunung.”
“Ketika pengunjung tidak bisa menemukan tempat sampah, mereka membakarnya, kemudian menguburnya."
"Masalahnya adalah pembakaran itu melepaskan racun beracun ke udara dan sampah yang dibakar dan meracuni pasokan air tanah dan gunung.”
Peneliti dari University of Colorado Boulder, menambahkan bahwa total limbah manusia yang dibuang di Gunung Everest mencapai 5.443 kg dan menyebabkan banyak pengunjung yang jatuh sakit.
Mereka jatuh sakit karena menghirup udara yang tidak baik atau minum air yang sudah terkontaminasi.
Baca juga:Inilah 8 Cerita Penampakan dan Fenomena Supranatural yang Pernah Dihadapi Pendaki Gunung Everest