Intisari-Online.com - Lagi-lagi ketegangan hubungan diplomatis antar negara berawal dari cuitan di media sosial.
Sebuah pesan Twitter dari menteri luar negeri Kanada, Chrystia Freeland pada Kamis pekan lalu memantik kemarahan kerajaan Arab Saudi di Riyadh.
Menlu Kanada ini mengritik aksi penangkapan sejumlah aktivis perempuan di Arab Saudi, diantaranya Samar Badawi yang saudara perempuan blogger Raif Badawi.
Baca juga: Usai Ijab Kabul, Pria ini Harus Ikhlas Istrinya Meninggal Dunia Beberapa Jam Kemudian
Very alarmed to learn that Samar Badawi, Raif Badawi’s sister, has been imprisoned in Saudi Arabia. Canada stands together with the Badawi family in this difficult time, and we continue to strongly call for the release of both Raif and Samar Badawi.
— Chrystia Freeland (@cafreeland) August 2, 2018
Melalui cuitan via Twittter, menlu Kanada Freeland mengimbau pemerintah di Riyadh untuk membebaskan Raif dan Samar Badawi.
Blogger kenamaan itu kini meringkuk di penjara di Saudi Arabia. Sementara istri Raif Badawi, Ensaf Haidar dan ketiga anak mereka, belum lama ini mendapat kewarganegaraan Kanada.
Sebagai reaksi atas kritik lewat Twitter itu, Arab Saudi hari Senin (6/7) menyatakan "persona non grata" dan mengusir duta besar Kanada di Riyadh Denis Horak.
Kerajaan Arab Saudi memberi waktu 24 jam bagi diplomat Kanada untuk meninggalkan negara Timur Tengah itu. Riyadh juga menarik pulang dutabesarnya dari Kanada.
Baca juga: Andai Bom Nuklir Dijatuhkan di Monas, Jakarta Akan Menjadi Seperti Ini
Kementrian luar negeri Arab Saudi menyatakan, kritik Kanada merupakan bentuk campur tangan urusan dalam negeri negara lain yang melanggar semua norma dan protokol diplomatik.
Arab Saudi juga membekukan semua kerjasama ekonomi dan investasi dengan Kanada.
Krisis makin memanas, setelah maskapai penerbangan Saudia Airlines mengumumkan, mulai pekan depan menghentikan semua penerbangan keToronto, Kanada.
Juga ribuan mahasiswa asal Saudi Arabia yang saat ini kuliah di Kanada akan direlokasi ke negara lain. Demikian penegasan kementrian luar negeri di Riyadh.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR