Advertorial

Kembali Beraksi, ISIS Ancam Kota San Francisco Dengan 'Serangan Udara'

Mentari DP

Editor

Bahkan ada tulisan “We will make you fear the air you breath (sic)” atau “Kami akan membuat Anda takut pada udara yang Anda hirup (sic)”.
Bahkan ada tulisan “We will make you fear the air you breath (sic)” atau “Kami akan membuat Anda takut pada udara yang Anda hirup (sic)”.

Intisari-Online.com – ISIS kembali menyerukan serangannya. Kali ini, mereka menargetkan kota San Francisco.

Dalam poster yang baru-baru diperoleh oleh Institut Riset Media Timur Tengah, terlihat seorang anggota ISIS yang wajahnya tertutup menyalakan gas berwarna hijau di atas kota yang diketahui adalah San Francisco.

Bahkan ada tulisan “We will make you fear the air you breath (sic)” atau “Kami akan membuat Anda takut pada udara yang Anda hirup (sic)”.

Menyusul poster tersebut, terdapat beberapa serangan berupa panggilan video. Di mana mereka mengatakan sedang menyusun ‘wabah paling serius’.

Baca juga:Terungkap, Seperti Inilah Penampakan Lorong Bawah Tanah yang Digunakan ISIS untuk Menyisir Seluruh Kota

Terakhir, dalam narator video tersebut terucap “Ini adalah hukuman yang diharapkan untuk kebijakan AS yang menindas”.

Tentu saja hal ini mengundang perhatian khusus dari pihak keamanan Amerika Serikat.

Sebab, ada kemungkinan ISIS akan menyerang kota San Francisco dengan 'serangan udara'.

Selain itu, ada pemikiran bahwa ISIS tengah merencanakan sebuah ‘senjata biologis canggih’ untuk melawan musuh-musuhnya.

Diketahui pada sebuah studi tahun 2016, mereka menemukan bahwa ISIS telah lama ingin menggunakan senjata biologis canggih (seperti menyebar virus atau menyebar wabah).

Tapi karena kelompok ini masih memiliki masalah dalam hal teknologi canggih dan kurangnya anggota yang paham akan teknologi, mereka tidak bisa menggunakannya.

Ditambah studi yakin ISIS tidak bisa mengembangkan teknolosi seperti itu.

"Senjata biologi sangat tidak mungkin dikembangkan oleh Negara Islam sebagai alat korban massal," kata studi itu.

Diketahui, tim medis Barat mampu menangani serangan anthrax tahun 2001 dan Ebola di Amerika Serikat pada tahun 2014 dengan cepat.

Jadi, jika ISIS menyerang dengan cara ‘menyebar virus mematikan’, Amerika Serikat sebenarnya sudah mengerti cara menanganinya.

Baca juga:Media Propaganda ISIS: Putra Abu Bakr al-Baghdadi Terbunuh di Suriah

Artikel Terkait