Advertorial
Intisari-Online.com -Tubuh Adam Rayqal, balita berusia 5 bulan, ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tragis, (3/7/2018).
Polisi menemukan jasad Adam dalam sebuah kulkas di rumah seorang wanita yang sehari-hari bekerja sebagaibabysitter Adam.
Di rumah yang beralamat di Kampung Nahkoda, Batu Caves, Selangor, Malaysia, tersebut, tubuh Adam ditemukan terbungkus kain serbet yang dimasukkan ke dalam sebuah plastik kedap udara.
Sampai berita ini diturunkan, pihak kepolisin belum memastikan motif di balik tindakan keji tersebut.
Berita ini tentu saja membuat cemas para orangtua yang sedang atau hendak menggunakan jasababysitter dalam mengurus anaknya.
Rasa takut muncul apakahbabysitter, baik yang sedang bekerja saat ini atau yang akan bekerja nanti, mampu bekerja dengan baik, atau lebih jauh lagi tidak akan berbuat keji kepada anaknya?
Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah bagaimana cara memilih babysitter yang baik, bahkan kalau bisa 'seideal' mungkin?
Sebagai panduan,artikel berjudul"Panduan Memilih Babysitter Ideal", yang pernah tayang dikompas.com berikut ini mungkin bisa membantu:
Baca juga:Melarat, Sindikat Yakuza Kini Harus Bertahan Hidup dengan Mencuri Buah
--
Memilih babysitter yang tepat bukanlah perkara gampang.
Satu hal yang paling penting adalah perlu ada kecocokan antara anak dan babysitter-nya karena hal itu akan memudahkan bagi keduanya.
Anak akan mudah diasuh, babysitter akan mudah mengasuh.Mungkin Anda tidak akan menemukan babysitter ideal dari yayasan penyalur.
Tapi, sebagai panduan untuk mendapat babysitter yang baik, ada baiknya Anda memahami poin-poin yang menjadi persyaratan berikut ini:
1. Rapi dan Bersih
Penampilannya mencerminkan kepribadiannya.
Kebersihan dan kerapian pertama kali bisa dinilai dari penampilannya, misalnya berpakaian rapi, berkuku bersih, rambut tersisir, kulit bersih, dan sebagainya.
Sekaligus ia pun bersih dan rapi dalam hal perawatan anak. Misalnya, selalu membersihkan alat kelamin si kecil setelah ngompol dan kemudian tak pernah lupa membasuh tangannya.
Ingat, lo, terutama bayi, masih sangat rentan terhadap berbagai penyakit.
2.Sehat
Kesehatan sangat penting, baik fisik maupun mental. Lagipula dengan babysitter sehat, anak terhindar tertular penyakit.
Jangan segan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dari calon babysitter. Mahal sedikit tak apa, demi anak Anda.
3. Ceria
Pembawaan babysitter yang ceria akan berdampak pada si kecil. Lebih bagus lagi jika ia memiliki rasa humor, sehingga bisa memberi suasana gembira pada anak.
4. Sabar
Kesabaran adalah salah satu modal utama dalam pengasuhan anak.
Sabar di sini tidak diartikan sebagai tidak boleh marah. Seorang babysitter boleh saja marah.
Caranya, memberitahu atau menegur anak bila melakukan kenakalan.
5. Jujur
Kejujuran juga modal utama dalam segala hal. Bayangkanlah, apa jadinya jika Anda punya babysitter suka berbohong?
Salah-salah, anak Anda dikatakan sudah makan saat ditinggal pergi oleh Anda. Padahal, tak sesendok nasi pun masuk ke mulutnya.
Atau ia mengatakan sudah meminumkan obat, padahal obatnya dimuntahkan si kecil.
6. Punya Pengetahuan Dasar
Babysitter wajib mengetahui gejala-gejala penyakit yang pada umumnya diderita anak, dan mampu mengatasinya pada gejala awal.
Ia pun perlu tahu pencegahan suatu penyakit. Misalnya, selalu mensterilkan peralatan minum dan makan anak.
Juga menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan bermain si anak. Misalnya menjauhkan benda-benda tajam jauh dari jangkauan anak.
7. Punya Pengetahuan Tentang Makanan
Paling tidak babysitter mengetahui makanan bergizi yang bisa dikonsumsi anak sehingga Anda bisa memintanya untuk membuat makanan tersebut jika Anda tak punya kesempatan.
8. Memahami Perkembangan Anak
Minimal ia tahu bayi harus banyak diajak bicara supaya bisa bicara. Anak butuh bermain dengan permainan yang tidak berbahaya.
Anak banyak bergerak, anak gemar bertanya, anak tidak mudah diatur, dan sebagainya.
9. Bisa Mendongeng
Minimal ia bisa membacakan cerita untuk anak. Sehingga bisa mengisi waktu bermain dengan mendongeng.
Tapi, ingatlah Anda tetap bertanggung jawab untuk memilihkan dongengan yang tepat bagi anak.
Jangan sampai si babysitter menceritakan hal-hal yang negatif, seperti cerita-cerita seram.
10. Bisa Menyanyi
Menyanyi adalah satu kegiatan yang disukai anak. Lebih bagus jika babysitter bisa menyanyi, kendati tak bersuara merdu.
11. Kreatif
Ia punya segudang akal untuk mengatasi kerewelan yang sering ditimbulkan anak kecil.
Misalnya ketika akan mogok makan, ia mampu membuat suasana makan menyenangkan (sambil bermain).
Yang penting, jangan membujuk anak kecil dengan cara menakut-nakuti.
12. Teman Bermain
Seorang babysitter harus bisa menjadi teman bermain yang menyenangkan.
Ia pun mampu menciptakan permainan-permainan yang menarik buat anak sehingga si anak tidak bosan.
Ia pun tergolong "cerewet" (suka mengajak anak Anda ngobrol). Dengan demikian, bayi Anda tidak akan didiamkan begitu saja.
Wawancarai Calon Pengasuh Anak
Seperti halnya tes masuk kerja, Anda pun bisa melakukan wawancara pada calon babysitter.
Setidaknya Anda akan memperoleh gambaran kepribadian dan kemampuannya.
Apa saja yang perlu Anda tanyakan, ikuti panduan berikut:
1. Identitas Lengkap
Anda perlu tahu identitasnya secara lengkap, misalnya nama, umur, pendidikan, asalnya, dan kerabatnya yang bisa dihubungi. Catatlah semuanya.
Hal tersebut untuk mengantisipasi bila sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.
2. Pengalaman Kerja
Tanyakan mengenai pengalaman kerjanya selama ini.
Mintalah ia bercerita secara detil, misalnya mengasuh anak usia berapa bulan, berapa lama ia bekerja di sana, dan mengapa ia keluar dari tempat kerjanya.
3. Menggali Kemampuannya
Lemparkan pertanyaan sesuai dengan yang Anda butuhkan darinya. Misalnya, apa yang akan dilakukan olehnya jika si anak tiba-tiba panas?
Mintalah ia mempraktekkan bagaimana mengukur suhu tubuh si kecil. Atau bagaimana ia mengatasi si kecil yang tiba-tiba rewel tak mau makan.
Dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu Anda bisa menggali sejauh mana kemampuannya. Apakah sesuai atau tidak dengan yang Anda harapkan.
4. Menggali Kepribadiannya
Terkadang dari wajah dan penampilan, kita bisa menilai kepribadian seseorang. Tapi untuk lebih yakin, ujilah dengan cara mengajaknya bicara lebih banyak.
Dari sana Anda bisa tahu apakah dia cukup sabar atau gampang marah, lembut atau kasar, doyan bicara atau pendiam, dan sebagainya.