Advertorial

Gara-gara Pesan WhatsApp, Calon Dokter Ini Malu dan Memilih Bunuh Diri

Mentari DP
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Karena malu dan takut akan menyebabkan masalah dalam karier dokternya, pria berusia 22 tahun tersebut memilih bunuh diri.
Karena malu dan takut akan menyebabkan masalah dalam karier dokternya, pria berusia 22 tahun tersebut memilih bunuh diri.

Intisari-Online.com – Sebuah berita duka datang dari Inggris.

Seorang mahasiswa kedokteran dari Swansea University dikabar bunuh diri.

Hal ini disebabkan pesan WhatsApp yang berisi kisah cintanya dengan teman sekelasnya dibagikan di media sosial.

Menurut Pengadilan Newport Coroner, pesan pribadi Edward Senior, nama mahasiwa tersebut, yang berisi "hubungan singkat"-nya dilihat oleh ratusan orang.

Baca juga:Pilot Ini Mengambil Foto-foto 'Tak Biasa' dari Kokpitnya, Hasilnya antara Indah dan Mengerikan

Karena malu dan takut akan menyebabkan masalah dalam karier dokternya, pria berusia 22 tahun tersebut bunuh diri.

Dia ditemukan gantung diri di sebuah kayu di pekarangan rumahnya di Monmouthshire.

Koroner Senior Wendy James mengatakan: "Meskipun mendapat dukungan dan kasih sayang dari keluarganya, hal itu tidak cukup baginya untuk melewati periode yang menegangkan dalam hidupnya.”

"Dia seperti tahu apa akibatnya jika pesan pribadi tersebut tersebar. Sehingga dia merasa terisolasi dan menjadi kewalahan.”

“Mungkin bagi kita, orang dewasa, itu adalah hal biasa. Namun kesalahan kecil itu adalah sesuatu yang tidak biasa bagi anak muda.”

Baca juga:BPOM Resmi Nyatakan Susu Kental Manis Tak Mengandung Susu: Ini Risiko Penyakit Berbahaya di Balik Susu Kental Manis

Kejadian meninggalnya Edward terjadi pada Februari 2018 lalu.

Setelah pesan WhatsApp-nya tersebar, dia kemudian kembali ke rumah keluarganya di Raglan, Monmouthshire.

Menurut keluarga dia terlihat sangat putus asa.

Dengan kasus ini, James menyoroti media sosial yang dinilai cukup membahayakan anak-anak muda. Terutama bagian cerita privasi yang tersebar.

"Dia membuat posting di forum pribadi dan posting itu dibagikan oleh teman-teman dengan konsekuensi bahwa ia bisa dikeluarkan dari sebagian besar kuliah,” kata James kepada bbc.com.

"Dia merasakan masa depannya sebagai seorang dokter berada dalam bahaya."

Kasus ini juga membuat keluarga Edward mendirikan sebuah yayasan di nama yayasan tersebut bertujuan untuk membantu orang muda lainnya merenungkan diri daripada memiliki mengakhiri hidup mereka.

Baca juga:Dari Saluran Pembuangan hingga Sikat Gigi,Ini 5 Benda yang Sebenarnya Tidak Perlu Dibersihkan, Kok Bisa?

Artikel Terkait