Advertorial

Indahnya Indonesia Saat Pemuda Gereja Berkaus 'Aku Kancamu' Berbaur dengan Jamaah Shalat Idul Fitri

intisari-online
,
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

Belasan pemuda dan pemudi itu tampak mengenakan kaus hitam dengan tulisan "Aku Kancamu" dan gambar dua tangan saling menjabat.
Belasan pemuda dan pemudi itu tampak mengenakan kaus hitam dengan tulisan "Aku Kancamu" dan gambar dua tangan saling menjabat.

Intisari-online.com - Sekelompok pemuda tampil berbeda di tengah kerumunan manusia yang sedang berjalan menuju Alun-alun Kota Wates di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Jumat (16/6/2018) pagi.

Saat itu, warga tengah menuju lokasi shalat Idul Fitri 1439 H. Belasan pemuda dan pemudi itu tampak mengenakan kaus hitam dengan tulisan "Aku Kancamu" dan gambar dua tangan saling menjabat.

Rupanya, mereka berada di sana untuk membantu jamaah yang hendak menunaikan shalat Id.

Mereka berpencar di tiga titik sekitaran alun-alun, yakni simpang lapangan tenis, depan rumah jabatan Bupati Kulon Progo, dan simpang tiga SD Percobaan.

BACA JUGA:Desa Toleransi yang Menggetarkan Hati di Timur Jawa: Kaum Muslim, Kristen, dan Hindu Bersatu Padu

Mereka membantu mengatur parkir, membenarkan baris motor, hingga mengarahkan pengendara. Tak jarang, mereka menyapa dan menjabat tangan orang-orang yang melintas.

"Kami di sini ingin ikut membantu," kata Dimas (22), mahasiswa PGSD di Universitas Negeri Yogyakarta. Dimas dan mereka yang berkaus "Aku Kancamu" itu merupakan anggota Komisi Pemuda Gereja Kristen Jawa (GKJ) Wates.

Ada yang masih pelajar sekolah menengah atas, ada mahasiswa, maupun pekerja. Rata-rata usia mereka 17-25 tahun.

Mereka berada di sana sejak pukul 05.30 WIB. Dimas mengaku, sejak semula pihaknya ingin membantu apa saja demi kelancaran shalat Id di alun-alun.

Kegiatan ini merupakan aksi pertama pemuda gereja setempat. Selama ini, umat Kristen di GKJ Wates sering dibantu masyarakat muslim Wates, khususnya ketika ada kegiatan gereja.

Kini, para pemuda gereja itu melakukan hal serupa. "Idul Fitri ini merupakan momen yang tepat untuk berbagi kasih," kata Dimas.

Menurut Dimas, kasus "Aku Kancamu" yang dipakai sebenarnya sudah ada sejak 2017. Kaus itu dipakai kembali hari ini, karena pesannya dianggap tepat saat aksi sosial kali ini.

Pesan yang ingin disampaikan adalah saling peduli. "Kaus kami ini ada sejak Natal tahun lalu. Temanya Aku Kancamu. Saat berlangsung khotbah hari ini, juga menyinggung tentang toleransi," kata Dimas.

BACA JUGA:Untuk Anda yang Merindukan Ibu yang Telah Tiada Hari Ini

Shalat Id lancar Alun-alun Wates dipadati jamaah, Jumat pagi. Hadir Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo dan Wakil Bupati Sutedjo.

Bertindak sebagai imam shalat Id, yakni Nurudin, Kepala Kantor Kementerian Agama Kulonprogo.

Dalam khotbahnya, Nurudin mengatakan, ada perintah untuk membina hubungan dengan Allah dalam bentuk takwa serta hubungan dengan manusia dalam bentuk kepedulian.

Kepedulian itu tanpa tanpa syarat, tanpa membedakan suku, bangsa, etnis maupun keyakinannya. Ramadhan mengajarkan manusia untuk jujur dan berjiwa besar.

Mengajarkan manusia untuk membuang dendam dan saling menumbuhkan persatuan. "Pesta demokrasi yang sebentar lagi datang jangan membuat kita jadi terpecah belah karena perbedaan pilihan. Tumbuhkan persatuan dan kekompakan di antara kita," katanya. (Dani Julius Zebua)

BACA JUGA:Terjawab Sudah Kenapa Sosok Ayah Tak Tampak di Kaleng Biskuit Khong Guan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Para Pemuda Gereja Berkaus "Aku Kancamu" di Antara Jamaah Shalat Id di Alun-alun Kulon Progo...".

Artikel Terkait