Intisari-Online.com - Masyarakat Inggris raya penyuka daging ayam resah. Sebuah penelitian menunjukkan , 78 persen daging ayam yang dijual mengandung E.coli. Bakteri ini bisa menyebabkan sakit perut, bahkan pada tingkat tertentu bisa mengakibatkan kematian.
Seperti diberitakan Daily Mail, Senin (21/11/2016), kondisi ini lebih besar daripada penemuan yang sama pada penelitian sebelumnya.
Studi itu meneliti daging ayam yang dijual di toko-toko atau super market di Inggris dan Skotlandia. Dari 78 persen kasus, 53 persen berada di Skotlandia dan 41 persen di Wales.
Para ahli mengingatkan, E.coli termasuk berbahaya. Sebab, di Inggris saja ada 5.500 kematian akibat E.coli dalam satu tahun.
Sebuah penelitian kecil yang dilakukan University of Cambridge juga menemukan, 1 dari 4 ayam yang dibeli di supermarket dalam keadaan terkontaminasi.
Sementara penelitian yang dilakukan pemerintah dengan melibatkan banyak ahli menemukan fakta lebih memprihatinkan. Penelitian yang dikoordinasi Departemen Lingkungan, Makanan, dan Masalah Pedalaman Inggris itu meneliti daging ayam di toko-toko besar, penjagalan, dan pasar.
Para ahli mengatakan, penggunaan suntikan antibiotik kepada ayam di peternakan-peternakan justru bisa membuat ayam itu kebal terhadap penyakit, termasuk bakteri E.coli. Bakteri itulah yang kemudian menyerang manusia setelah dikonsumsi.
Coilin Nunan dari Alliance to Save Our Antibiotics mengatakan, pemerintah dan industri peternakan tak terlalu merespons bahaya suntikan antibiotik.
"Sudah bertahun-tahun industri peternakan secara sistematis menginjeksi ayam dengan antibiotik berisiko. Pemerintah sudah memperingatkannya pada 2006. Namun, pengawas penggunaan obat, Veternary Medicines Directorate (VMD) belum juga mengambil tindakan," sesalnya.
Nunan menambahkan, "Industri peternakan mengaku sudah menghentikan praktik ini, tapi VMD masih menolak mengimplementasikan sanksi bagi pengguna antibiotik peternakan. Akibatnya, efek dari kepasifan VMD masih kita rasakan."