Intisari-Online.com - Seekor kerbau bule Keraton Kasunanan Surakarta mati ditikam benda tajam pada Selasa (4/11/2014). Nama kerbau jantan keturunan Kyai Slamet itu adalah Bagong. Bagong mati pada pertengahan Oktober lalu atau sebelum kirab satu Sura.
Ada luka di bagian lambung Bagong akibat tertusuk benda tajam. Kabarnya, Bagong mati di Taman Seruni, Solo Baru, Sukoharjo karena ulah orang yang tidak bertanggung jawab. Namun di sekitar lokasi itu tidak ditemukan benda apapun yang kemungkinan dapat digunakan untuk menusuk. Luka akibat tusukan mengakibatkan infeksi pada tubuhnya.
"Kerbau-kerbau ini memang kerap dilepas untuk berjalan-jalan, dan saat berada di Solo Baru, ditombak oleh orang tidak bertanggung jawab, menggunakan tombak besi berkarat," ujarSatryo saat ditemui di Sitinggil Alun-alun Kidul, Selasa (4/11/2014) kepada kompas.com.
Setelah ditemukan dalam keadaan tewas, Bagong langsung dibawa dari Solo Baru menuju Sitinggil Alun-alun Kidul Keraton Surakarta.
Bagong meninggal pada usia 65 tahun dan meninggalkan sembilan kerbau keturunan Kyai Slamet lainnya. "Usia dapat dilihat dari garis di tanduknya. Satu garis menandakan lima tahun usianya, dan Kyai Bodong ini merupakankerbau yang memiliki bodi besar dan gagah," kata Satryo.
Setelah diketahui kerbau bule Keraton Kasunanan Surakarta mati, para abdidalem memakamkan jasad Bagong dibantu para warga. Bagong dimakamkan secara khusus, maksudnya adalah dengan cara dibungkus kafan serta mendapat penghormatan khusus sebagai hewan kesayngan raja dinasti Mataram secara turun-temurun.