Sel Punca, Faktor Penting Penentu Penyembuhan

Chatarina Komala

Editor

Sel Punca, Faktor Penting Penentu Penyembuhan
Sel Punca, Faktor Penting Penentu Penyembuhan

Intisari-Online.com -Indra Bachtiar, seorang peneliti di ReGeniC (Regenerative and Cellular Therapy) menyebutkan, semakin tua seseorang semakin sedikit sel punca yang ada di dalam tubuhnya. Padahal, sel punca adalah faktor penting penentu penyembuhan. Hal ini pula yang mengakibatkan, semakin tua seseorang, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan.

"Sel punca di dalam jumlah tubuh jumlahnya akan terus menurun. Padahal sel punca merupakan faktor penting penentu penyembuhan, itulah kenapa semakin tua orang yang semakin lama untuk sembuh," papar Indra dalam mediaworkshopbertajuk "Stem Cell Technology for a Better Life" di Bogor, akhir pekan lalu.

Indra menjelaskan, sel punca yang ditemukan pada bayi yang baru lahir adalah 1/10.000 sel. Pada remaja jumlahnya menurun menjadi 1/100.000 sel, pada usia 30 tahun 1/250.000 sel, pada usia 50 tahun 1/400.000. Serta pada usia 80 tahun jumlahnya hanyalah sekitar 1/2.000.000 sel.

"Itulah juga yang menjadi alasan kenapa pengambilan sel punca untuk investasi baiknya dilakukan pada bayi yang baru lahir karena jumlah sel puncanya masih banyak," tandasnya.

Selain kuantitas, imbuh dia, usia pun dapat menurunkan kualitas sel punca. Karena itu, semakin tua usia individu yang menjadi sumber sel punca, tingkat keberhasilan terapi sel punca pun akan semakin semakin kecil.

Kendati demikian, Indra menegaskan sel punca dapat ditumbuhkan secara in vitro atau di laboratorium. Kemudian, setelah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan tubuh, sel punca diinjeksikan kembali ke dalam tubuh.(Baca juga: Menumbuhkan Hati dari Sel Punca)

"Dengan kata lain, ketika jumlah sel punca di dalam tubuh seseorang semakin sedikit, maka untuk mengobati penyakit dibutuhkan tambahan sel punca dari luar. Namun supaya tidak ditolak, maka sel punca harus berasal dari dirinya sendiri atau kerabat dekat," terangnya.

Sel punca sendiri didefinisikan sebagai sel yang belum terdeferensiasi menjadi jaringan yang spesifik. Karena itu, sel punca pun mampu memproduksi ataupun memperbaiki, atau mengganti jaringan tubuh baru atau organ yang rusak karena cedera atau penyakit. Sel punca juga dapat memperbaiki jaringan dengan cara merangsang sel-sel yang sudah ada di dalam tubuh. (Kompas)