Intisari-Online.com -Siapa yang tidak suka ngemil? Beraneka macam makanan ringan hampir selalu menemani hari-hari kita. Tak heran sebuah lembaga survei mengatakan bahwa kebiasaan ngemil mulai menggeser rutinitas makan.
Organisasi Nielsen mengatakan bahwa mereka telah mengadakan survei global tentang kebiasaan ngemil. Hasilnya cukup unik, hampir separuh responden mengaku sering menggantikan rutinitas makan besar dengan camilan ringan.
Nielsen Global Survey Snacking mengungkap, setiap tahunnya, orang-orang di seluruh dunia menghabiskan 4,5 juta miliar rupiah membeli camilan. Responden survei ini adalah 30.000 orang dari 60 negara di seluruh dunia.
Kebiasaan ngemil memang terbukti mulai menggeser rutinitas makan. Sebanyak 91% dari responden mengaku mengonsumsi camilan satu kali sehari. Hebatnya lagi, 21% dari mereka bahkan sangat senang ngemil sehingga melakukan kegiatan ini sepanjang hari.
Mengonsumsi camilan yang menggantikan makanan berat sendiri dilakukan oleh 45% responden. Sebesar 52% melakukannya saat sarapan, 43% saat makan siang, dan 40% saat makan malam.
Sayangnya kebiasaan ini sebenarnya tidak terlalu baik. Banyak orang yang tidak mendapatkan cukup nutrisi karena camilan yang dimakan tidak sehat. Biasanya orang jadi lebih banyak mengonsumsi karbohidrat, bukan protein.
Penduduk Amerika dan Timur Tengah dikatakan lebih menyukai camilan berbahan dasar daging. Orang Eropa memilih salsa dan hummus (sejenis saus). Warga Amerika Latin memilih biskuit, kue beras, dan keripik. Sedangkan orang Asia Pasifik cenderung membeli yogurt, keju, dan puding.
Baik pada perempuan maupun laki-laki, kebiasaan ngemil sudah mulai menggeser rutinitas makan. Perbedaannya hanyalah perempuan biasa ngemil saat bosan. Sedangkan laki-laki cenderung ngemil saat lapar atau menginginkan sesuatu. Nah, apakah Anda juga termasuk salah satu penggila camilan? (Today)