Intisari-Online.com -Seorang remaja 18 tahun bernama Jack Essex tewas gara-gara mengenakan headphone saat menyeberang di jalanan di kota Machester, Inggirs. Dari pemeriksaan dilaporkan bahwa headphone yang dia pakai menghalangi pendengarannya dari deru truk seberat 7,5 ton yang melaju dengan kecepatan 22 m/jam.
Jack mengalami cedera parah di kepalanya dan meninggal di rumah sakit sehari setelah kecelakaan.
Saksi mata mengatakan bahwa Jack, yang sedang belajar di perguruan tinggi pada saat itu, mengenakan penutup kepala dan memasang headphone saat terjadi kecelakaan. Kesaksian itu diperkuat oleh temuan polisi yang menemukan pecahan alat itu di tempat kejadian.
Ronald Higgins, pengemudi truk, mengaku mengemudi mobilnya dalam kecepatan 22 m/jam. Ia sudah berusaha untuk mengeremnya tapi tidak bisa menghindari Jack.
Seorang koroner, yang teringat adik kandungnya meninggal akibat ditabrak supir mabuk, menyebut Jack “berada di tempat yang salah dan waktu yang salah.” Karangan bunga berjajar di lokasi kecelakaan Jack/Mirror.co.uk
Petugas forensik, PC Janine Kerr, dalam persidangan mengatakan: “LVG itu berada dalam kecepatan 22 m/jam sebelum tabrakan. Dari CCTV terlihat, ia (Jack) melangkah keluar dari balik taksi yang berjajar yang menutupi pandandang supir truk terhadap Jack.
“Dari CCTV itu kita tahu, truk telah melakukan pengereman mendadak sebelum menabrak. Tuan Essex melangkah ke tepi jalan, mencoba menghindari truk yang melaju. Saya tidak bisa mengesampingkan fakta bahwa mungkin ia terganggu oleh pemakaian headphone saat itu.”
Sementara itu, korener Nigel Meadows menyebut Jack tidak menyeberang di tempat penyeberangan yang disediakan. “Tapi semua pejalan kaki melakukan itu. Semua bukti menyebutkan bahwa ia mengenakan headphone di kepalanya, entah sedang mendengarkan musik atau tidak.”
Yang jelas, tidak ada bukti bahwa Jack menyadari kedatangan truk itu. Tapi teman Jack, Tony Cooper, mengatakan di sidang bahwa temannya itu tidak pernah mengenakan headphone saat berjalan ke luar atau sekitar. “Ia selalu mengenakannya di leher.”(Metro.co.uk)