Rambut-rambut dengan kualitas layak jual inilah yang bisa laku di pasaran.
Biasanya, pada bulan April, akan lebih banyak wanita yang memangkas rambutnya dan bahkan hingga botak.
Pasalnya, itu adalah bulan perayaan tahun baru Buddha, Thingyan.
Untuk merayakan Thingyan, para wanita di Myanmar banyak memilih menjadi biarawati selama kurang lebih 10 hari.
Saat itulah para wanita akan menjual potongan rambut mereka untuk mendapat sejumlah uang dan sebagian dari uang itu akan disumbangkan ke kuil Buddha.
Para pedagang di pasar Insein mengatakan alasan wanita ingin menujual rambut mereka sangat bervariasi.
Beberapa orang menjual rambutnya murni untuk mendapat uang guna memenuhi kebutuhan hidupnya, namun ada juga wanita yang merasa gerah karena memiliki rambut panjang.
Bagi para wanita di Rakhine, salah satu wilayah termiskin di Myanmar, rambut dipandang sebagai sumber penghasilan yang pasti.
Baca Juga: Ini Kekuatan Pasukan Elite Anti-teror TNI yang Siap Bantu Densus 88 Tumpas Teroris
Meski sudah banyak wanita Myanmar yang menjual rambut mereka, rupanya ini tak pernah cukup memenuhi permintaan pasar.
Terlebih lagi, sudah cukup sulit mencari rambut yang panjang dan berkualitas bagus saat ini.
Source | : | CNN |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR