Intisari-Online.com - Pada Maret 1930, ilmuwan dari Lowell Obsservatory di Flagstaff Arizona menemukan sebuah planet yang berada di luar Neptunus.
Membaca temuan itu melalui London Times itu seorang kakek bernama Falconer Madan menulis surat kepada kawan astronomnya di Oxford.
Ia menuliskan usulan yang dicetuskan oleh cucunya yang bernama Venetia Burney untuk menamai planet baru itu dengan nama 'Pluto'.
Venetia yang masih berusia 11 tahun memang telah akrab dengan tata surya, nama planet dan bulan, serta legenda Yunani dan Romawi.
Baca juga: Temukan Orbit Aneh, Astronom Duga Ada Planet Kesembilan di Tata Surya
Mendapatkan usulan dari kawannya, astronom Oxford segera menyampaikannya pada rekannya di observatorium Flagstaff.
Ia mengatakan "penamaan planet baru, silahkan pertimbangkan nama 'Pluto', ini disarankan oleh gadis kecil bernama Venetia Burney untuk planet gelap dan suram".
Sebenarnya tidak hanya nama itu saja yang diusulkan untuk temuan planet ini.
Namun pada akhirnya nama Pluto yang terpilih sebagai nama planet.
Pluto secara resmi disebut sebagai namanya dalam sebuah upacara pada 24 Mei 1930.
Menurut penulis Neil deGrasse Tysson yang diungkapkan pada New York Times, Pluto memiliki arti yang baik karena dua alasan.
Pertama karena Pluto adalah nama dewa Romawi.
Kedua Pluto adalah dewa dunia bawah, tempat yang jauh dan tidak ingin didatangi.
Source | : | thevintagenews |
Penulis | : | Kontributor 01 |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR