Intisari-Online.com – Bulan memang tidak memiliki udara, tapi bukan berarti tidak memiliki atmosfer.
Hasil penelitian dari NASA, Lunar Atmosphere and Dust Environment Explorer (LADEE), menunjukkan dari pesawat ruang angkasanya bahwa atmosfer bulan terbentuk dari lapisan awan debu permanen. “Bulan memiliki atmosfer yang terbuat dari partikel-partikel debu,” kata Mihaly Horanyi, seorang kepala ilmuwan LDAEE Lunar Dust Experiment, dalam acara konferensi Lunar and Planetary Science di Houston.
Pada 1969-1972, para ilmuwan Apollo mencoba untuk mendeteksi keberadaan debu di bulan melalui kilau sinar matahari.
Kali ini, LDAEE melakukan pendekatan langsung, dengan terbang rendah di sekitar bulan menggunakan pesawat ruang angkasa. Dengan begitu, akan terdeteksi ukuran partikel debu yang sangat kecil sekalipun, karena mereka menggunakan alat yang dirancang khusus untuk mendeteksi partikel tersebut.(Baca juga: Ada Lautan Magma di Bulan)
LDAEE juga telah mendeteksu besar semburan debu, yaitu 300 partikel per menit. Para ilmuwan percaya, semburan debu itu dikarenakan adanya meteorit yang menabrak bulan. Selain itu, LDAEE juga mendeteksi bahwa semburan debu itu terjadi setiap 10 hari, beberapa di antaranya disebabkan oleh meteor. Namun, tidak semua semburan debu akibat meteor. “Intinya, permukaan bulan dapat memproduksi debu yang berbeda-beda jumlahnya satiap waktu,” kata Horanyi.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu para ilmuwan untuk memahami proses serupa yang terjadi di pelanet minim udara lainnya, seperti Merkurius dan satelit alami yang mengelilinginya. (news.discovery.com)