"Dia muncul dengan daun di mulutnya, mengibaskan ekornya dan seolah-olah memberi tahu penjaga kantin bahwa dia ingin membeli kue, lucu sekali!", kata Angela Garcia, seorang dosen, seperti dilansir dari The Dodo.
Melihat tingkah Negro, penjaga kantin kemudian memberinya sepotong roti daging dan Negro membawanya pergi setelah meninggalkan daun kering itu di meja kantin.
"Mahasiswa sering memberinya roti, ku rasa dia memperhatikan bagaimana anak-anak itu memberiku uang kertas, dan aku memberi mereka roti. Negro pintar sekali meniru," kata penjaga kantin, Gladys Barreto.
Baca Juga: Tragis, Seorang Bocah Tergelincir dari Eskalator di Tempat Orang Bunuh Diri Dua Hari Sebelumnya
Keesokan harinya, Negro kembali mengulang transaksinya dengan daun kering tersebut.
Setiap hari Negro akan datang membeli roti daging.
Namun, kadang-kadang Negro nakal dan datang lebih dari tiga kali sehari.
Ini membuat pemilik kantin terpaksa membatasi jumlah transaksi Negro.
"Sekarang pemilik kantin merasa dirugikan karena Negro bisa datang berkali-kali membeli roti. Kami hanya diizinkan melayaninya dua kali sehari saja," lanjut Barreto.
Meski merasa kasihan dan tidak tega saat menatap mata Negro yang penuh harap, Barreto harus melaksanakan perintah atasannya.
Saat ini Negro memang bisa 'membeli' makanannya sendiri, dan para siswa masih tetap suka berbagi dengannya.
Sepertinya, bagi Negro uang benar-benar tumbuh di pohon, ya!
Baca Juga: Hati-hati! Miliki 60.000 Bulu Beracun, Ulat Ini Bisa Membunuh Kita
Source | : | thedodo.com |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR